Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Emas Perhiasan Tahun ini Diharapkan Tetap Naik

BISNIS.COM, JAKARTA–Asosiasi Pengusaha Perhiasan Emas dan Permata Indonesia memperkirakan penjualan emas perhiasan di Indonesia akan meningkat 10% dibandingkan tahun sebelumnya seiring dengan penurunan harga emas dunia.

BISNIS.COM, JAKARTA–Asosiasi Pengusaha Perhiasan Emas dan Permata Indonesia memperkirakan penjualan emas perhiasan di Indonesia akan meningkat 10% dibandingkan tahun sebelumnya seiring dengan penurunan harga emas dunia.

Sekjen Asosiasi Pengusaha Perhiasan Emas dan Permata (Apepi) Iskandar Husein mengatakan banyaknya ajang-ajang pameran perhiasan yang dilakukan pada tahun ini pun turut mendorong prospek penjualan perhiasan di Indonesia

“Beberapa tahun ini penjualan emas perhiasan memang agak melambat hanya tumbuh 5%. Harapannya melalui ajang pameran bisa meningkatkan penjualan perhiasan 10%. Apalagi dengan menurunnya harga emas sejak beberapa bulan ini, sangat menarik bagi masyarakat Indonesia,” ucapnya saat Pameran perhiasan Jakarta International Jewellery Fair 2013, Jumat (10/5/2013).

Pameran itu diselenggarakan sejak 9 Mei hingga 12 Mei 2013.

Di samping itu, Iskandar juga meminta dukungan dari pemerintah untuk membuat peraturan perdagang internasional yang stabil dan konsisten, terkait pula dengan peraturan perpajakan bea masuk.

Pasalnya, bila kerap terjadi perubahan aturan itu akan membingungkan pelaku usaha yang pada akhirnya akan menghambat penjualan.

“Berbagai aturan perpajakan, bea masuk, dan perjanjian-perjanjian dengan WTO itu kadang menghambat kegiatan perdagangan internasional. Kami minta pemerintah jika membuat aturan perdagangan itu harus stabil dan konsisten.”

Sementara itu, Dirjen Kerjasama Industri Internasional Kementerian Perindustrian Agus Tjahjana mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendorong dan mendukung perkembangan industri perhiasan di Indonesia.

“Kalau industri bergairah, penjualannya bagus, pasarnya juga akan bagus dan menambah jumlah tenaga kerja. Karena industri ini termasuk yang paling banyak menyerap tenaga kerja,” tuturnya. (sep)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dewi Andriani
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper