BISNIS.COM,JAKARTA--PT Hutama Karya menyambut baik keputusan pemerintah untuk menugaskan BUMN lainnya dalam megaproyek trans-Sumatra sehingga dapat mempercepat pembangunan jalan tol tak layak finansial tersebut.
Sekretaris Korporasi Hutama Karya Ari Widiyantoro mengatakan sebelum adanya keputusan pemerintah tersebut, pihaknya juga telah bekerja sama dengan BUMN yakni PT Perkebunan Negara (PTPN) II, III, dan IV untuk jalan tol Medan-Binjai.
"Memang komitmen kami pun mengajak BUMN dan BUMD setempat karena kami sangat membutuhkan dukungan, khususnya dalam hal pembebasan lahan," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (9/5).
Dia menyampaikan, mengingat teknis pembangunan jalan tol mengharuskan 70% tanah sudah tersedia, dukungan tersebut dibutuhkan agar proyek besar itu dapat terwujud.
Pada tahun ini, perusahaan tetap optimistis dapat mulai menggarap tiga ruas jalan tol yakni Medan-Binjai, Palembang-Indralaya, dan Batam-Hang Nadim.
"Ketiganya yang paling memungkinkan karena sudah ada dukungan dari BUMN dan BUMD setempat mengenai lahan," jelasnya.
Mengenai BUMN dan BUMN yang bekerja sama dalam penggarapan ruas Palembang-Indralaya dan Batam-Hang Nadim, pihaknya belum dapat menyampaikannya. "Pokoknya ada, belum teken jadi belum bisa memberi tahu," katanya.
TRANS SUMATRA: Hutama Karya Senang Pemerintah Libatkan BUMN lainnya
BISNIS.COM,JAKARTA--PT Hutama Karya menyambut baik keputusan pemerintah untuk menugaskan BUMN lainnya dalam megaproyek trans-Sumatra sehingga dapat mempercepat pembangunan jalan tol tak layak finansial tersebut. Sekretaris Korporasi Hutama Karya Ari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dimas Novita Sari
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
24 menit yang lalu
Ramalan Nasib United Tractors (UNTR) 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
28 menit yang lalu
Ramalan Ekonomi Indonesia 2025 dari Indef, Inflasi Mendekati 3%
1 jam yang lalu
Industri Petrokimia Menanti Momentum Pemulihan Tekstil
7 jam yang lalu