BISNIS.COM, JAKARTA–Pergeseran tenaga kerja sektor pertanian ke sektor lain terus berlanjut, diduga karena faktor pendapatan yang lebih tinggi di sektor nonpertanian.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah tenaga kerja di sektor pertanian terus menyusut dari 41,2 juta orang pada Februari 2012 menjadi 39,96 juta orang pada Februari 2013.
Sebaliknya, jumlah tenaga kerja di sektor nonpertanian terus meningkat, seperti di sektor industri dari 14,21 juta orang pada Februari 2012 menjadi 14,78 juta orang.
Pekerja di sektor konstruksi pun bertambah dari 6,1 juta orang menjadi 6,89 juta orang, demikian pula sektor perdagangan yang naik dari 24,02 juta orang menjadi 24,81 juta orang.
“Pergeseran ke sektor industri dan sebagainya mungkin terjadi karena upah yang lebih tinggi. Banyaknya jumlah tenaga kerja di sektor nonpertanian ini justru menunjukkan kemajuan pertumbuhan nasional,” ujar Kepala BPS Suryamin, Senin (6/5/2013).
Sementara itu, jumlah angkatan kerja pada Februari 2013 mencapai 121,19 juta orang atau bertambah 780.000 dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Adapun jumlah penduduk bekerja bertambah 1,2 juta orang menjadi 114,02 juta orang
Hal yang sama juga terjadi di Sumatera Utara.“Hasil Sakernas (Survei Angkatan Kerja Nasional) Februari 2013 menunjukkan pekerja di sektor pertanian tinggal 49,39% dari sebesar 51,13% pada bulan yang sama 2012," kata Kepala Bidang Stastitik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Sukardi, seperti dikutip Antara.
Kalau sektor pertanian menurun, maka pekerja di sektor manufaktur dan jasa pada tahun ini justru naik. Untuk di sektor jasa, pekerjanya menjadi 38,89% dari 37,71% sebelumnya dan di jasa juga naik 0,56% menjadi 11,72%.
“Meski jumlah pekerja di sektor pertanian turun, tetapi hingga dewasa ini, sektor itu masih terbesar dalam penyerapan tenaga kerja Sumut yang 6,064 juta orang,"katanya. (mfm)