BISNIS.COM, JAKARTA-Nelayan Muara Angke, Jakarta Utara, akan semakin terbebani jika Pemerintah merealisasikan rencana penaikan harga BBM subsidi jenis solar.
Darsidan, seorang nelayan tradisional di kawasan tersebut, mengatakan sedikitnya ia harus membeli 60 liter solar untuk melaut selama seminggu. Jika solar naik, otomatis biaya operasional akan ikut naik.
“Saya seminggu itu butuh 60 solar untuk sekali melayar pulang pergi, misal naik Rp. 2.000 per liter kan otomatis nambah Rp.120.000, sedangkan pendapatan belum tentu naik,” jelasnya pada Jumat (3/5/2013).
Selama ini dia membeli solar ke tengkulak dengan harga lebih tinggi Rp.500 per liter. Hal tersebut terpaksa dia lakukan karena mudahnya akses dan bisa berutang.
“Ya terpaksa beli meskipun lebih mahal Rp.500 per liter, tapi kan bisa di hutang,” jelas nelayan yang khusus menangkap rajungan ini.
Lebih jauh ia mengatakan, hampir semua nelayan rajungan melakukan hal tersebut. Terbatasnya modal menjadi alasan mereka enggan membeli di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) yang telah disediakan pemerintah. (mfm)