BISNIS.COM, JAKARTA - Konsultan properti Jones Lang Lasalle Indonesia menyatakan para pengembang saat ini gencar membangun proyek kondominium.
Anton Sitorus, Kepala Riset properti Jones Lang Lasalle mengatakan para developer cenderung melihat permintaan pasar yang sangat besar sehingga mereka gencar membangun.
"Makin bertambahnya minat orang untuk tinggal di tengah kota, dan minat investor menanamkan uang di properti masih tinggi, dan juga karena suku bunga bank yang rendah menjadi faktor pertumbuhan properti di sektor ini," ujarnya dalam Jakarta Market Property Q1/2013, beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan penjualan kondominium dalam tahun ini berpotensi mencapai rekor baru, karena hingga kuartal ini saja penjualan baru sudah mencapai lebih dari 4.300 unit, atau lebih cepat dibanding kuartal pertama tahun sebelumnya yakni sekitar 2.000 unit.
Anton menambahkan, dalam 2 tahun belakangan ini developer cukup aktif meluncurkan properti baru karena mereka melihat peluang untuk menjual proyek dalam kondisi ekonomi seperti saat ini.
"Dan sepertinya sampai dengan kuartal mendatang pun masih ada minat dari developer untuk terus mengembangkan," imbuh Anton.
Dari data riset Jones Lang Lasalle, jumlah kondominium yang sedang dibangun saat ini mencapai 33.100 unit, dan sekitar 68% dari jumlah tersebut telah terserap oleh pasar atau pre-sold, dan dalam kuartal ini yang sudah mulai dipasarkan ada 2.800 unit yang mayoritas segmentasinya kelas menengah.
"Sedangkan pasokan yang ada sekarang 89.100 unit dan telah terserap sebanyak 94%," jelas Anton.
Beberapa pekan lalu, PT Wika Realty menyatakan keseriusannya untuk fokus dalam pengembangan kondominium. Satu proyek kondominium Wika Realty yang sudah berjalan yakni The Hive @ Tamansari, di Cawang, Jakarta Timur dan penjualannya sudah mencapai 70%.
Wika Realty juga berencana membidik Bali untuk mengembangkan pasar kondominium, yakni Udeng Tamansari di kawasan Sunset Road, Kuta.
Tak kalah dengan Wika Realty, pengembang lain seperti PT Adhi Persada Properti (APP) pada akhir tahun juga segera meluncurkan proyek kondominium di Bali dengan nilai proyek Rp441 miliar.
“Fenomenanya sekarang ini hunian vertikal menjadi impian. Dari pengamatan kita, 40% konsumen membeli properti itu untuk ditinggali, dan sisanya untuk investasi,” kata Giri Sudaryono, Direktur Utama PT Adhi Persada Properti. (c51)