BISNIS.COM, JAKARTA—Posisi Hatta Rajasa yang ditunjuk merangkap jabatan sebagai Plt (pelaksna tugas) Menteri Keuangan dinilai kurang tepat, karena pekerjaan Menkeu sangat krusial.
Pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo menilai pengangkatan Hatta Rajasa sebagai Menkeu bukanlah sebuah keputusan yang tepat. Jabatan Menkeu bukanlah pekerjaan yang mudah untuk dijabat secara rangkap.
"Jangan di rangkap seharusnya, pekerjaan Menkeu kan sebuah pekerjaan yang krusial. Apalagi pemerintah berencana menaikkan harga bahan bakar minyak," ungkapnya ketika dihubungi Bisnis hari ini, Jumat (19/4/2013).
Dia memiliki kekhawatiran pengangkatan Hatta Rajasa dinilai oleh masyarakat karena faktor kedekatannya secara pribadi sebagai besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Selain itu, latar belakang pendidikan Hatta Rajasa yang merupakan insinyur dari Institut Teknologi Bandung (ITB) juga tidak bekorelasi di bidang keuangan. Sektor keuangan membutuhkan orang yang memahami keuangan secara makro ekonomi dan mikro ekonomi.
Sebagai sektor yang penting di dalam sebuah negara, keungan dinilai membutuhkan ahli moneter yang berpengalaman. Jabatan sebagai Menkeu juga hanya sampai 2014, perlu orang yang benar-benar ahli di bidang keuangan dengan memanfaatkan waktu yang singkat.
"Seharusnya dari internal kementerian keuangan. Masih banyak orang-orang yang ahli keuangan," tegasnya.