JAKARTA—Sekjen DPP Organda Andriyansyah mendukung rencana pemerintah menetapkan asumsi harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bagi kendaraan plat hitam menjadi Rp6.500 per liter sehingga subsidi BBM bisa dialihkan kepada sektor lain seperti infrastruktur.
“Pada prinsipnya kalua misalnya pemerintah naikan BBM bagi plat hitam jadi Rp6.500 kami dukung, kenapa? Supaya angkutan umum mampu bersaing dengan kendaraan pribadi,” katanya dihubungi di Jakarta, Selasa (16/4/2013).
Dia mengatakan sudah sepantasnya subsidi BBM kepada kendaraan pribadi dibatasi atau dikurangi karena dinilai masuk kategori masyarakat mampu, sedangkan angkutan umum sebaiknya tetap dengan subsidi.
Dengan demikian, katanya, subsidi tersebut bisa dialihkan kepada sektor lain yang utama termasuk pengembangan angkutan umum dan infrastruktur jalan. Langkah tersebut dinilai akan mengurangi konsumsi BBM secara nasional.
Organda, mendorong pemerintah ikut terlibat dalam peningkatan pelayanan angkutan umum sehingga transportasi publik bisa menjadi pilihan masyarakat. Dia mengatakan pemerintah mengupayakan biaya pendidikan murah tetapi untuk biaya transportasi dibiarkan mahal.
“Padahal total biaya yang dikeluarkan untuk biaya transportasi itu rerata 25%-30% dari total pendapatan masyarakat, ini tinggi karena di negara lain biaya transportasi hanya sekitar 10%%. Gaji terkikis habis untuk transportasi. Mestinya subsidi BBM dialihakn ke yang lain,” katanya. (LN)
