Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKUISISI INALUM: Pemerintah Negosiasi Nilai Buku dengan NAA

BISNIS.COM, JAKARTA--Pemerintah tengah bernegosiasi dengan Nippon Asahan Aluminium (NAA) terkait nilai buku yang akan digunakan dalam pengambilalihan PT Indonesia Asahan Aluminium (PT Inalum). Pasalnya, saat ini masih terdapat selisih nilai buku sebesar

BISNIS.COM, JAKARTA--Pemerintah tengah bernegosiasi dengan Nippon Asahan Aluminium (NAA) terkait nilai buku yang akan digunakan dalam pengambilalihan PT Indonesia Asahan Aluminium (PT Inalum). Pasalnya, saat ini masih terdapat selisih nilai buku sebesar US$140 juta.

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menuturkan dalam rangka pengambilalihan PT Inalum, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melakukan penilaian atas aset dan kewajiban PT Inalum. Di sisi Jepang, Nippon Asahan Aluminium (NAA) juga melakukan penilaian yang sama.

Sayangnya, dalam penilaian tersebut terdapat selisih nilai buku sebesar US$140 juta. Hal tersebut, imbuhnya, harus dinegosiasi agar kedua belah pihak memiliki dasar nilai yang sama.

"Saya tidak mau sebut [nilai buku Inalum versi BPKP]. Tetapi kalau kita take over, selisihnya itu masih US$140 juta dari buku masing-masing. Kita sedang mau menegosiasikan supaya seperti nilai kita," tuturnya seusai rakor terkait Inalum di Kemenko Perekonomian, Selasa (16/04).

Hidayat menuturkan perundingan informil dengan pihak Jepang berlangsung rutin satu bulan sekali. "Jepang seperti Indonesia, senangnya berunding informil jadi pas formil sudah cocok."

Perbedaan nilai buku tersebut, jelasnya, disebabkan oleh perbedaan dasar penilaian. Pihak Jepang memegang nilai buku berdasarkan revaluasi pada 1998, sedangkan Indonesia memegang nilai buku Inalum sebelum revaluasi.

"Karena revaluasi dulu kita lakukan pada 1998 tidak disertai setoran, karena hanya meng-update nilai supaya bisa jalan sehat karena ketika itu krisis," ujar Hidayat.

Anggaran pengambilalihan Inalum yang dialokasikan dalam APBN yakni sejumlah Rp7 triliun dinilai cukup untuk mendanai pengambilalihan 100% saham Inalum.

Saat ini, pemerintah Indonesia menguasai 41,12% kepemilikan PT Inalum, sedangkan sisanya sebesar 58,88% dikuasai oleh konsorsium swasta-pemerintah Jepang yang tergabung dalam NAA. (if)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper