Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERTUMBUHAN EKONOMI 2014: Pemerintah Akui Target 7% Sulit Tercapai

BISNIS.COM, JAKARTA--Pemerintah mengakui target pertumbuhan ekonomi 2014 yang ditetapkan sebesar 7%7,7% dalam RPJMN 2010-2014 tidak akan tercapai. Pasalnya, tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun depan diproyeksi hanya berada pada level 6,3-6,8%. Menteri

BISNIS.COM, JAKARTA--Pemerintah mengakui target pertumbuhan ekonomi 2014 yang ditetapkan sebesar 7%7,7% dalam RPJMN 2010-2014 tidak akan tercapai. Pasalnya, tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun depan diproyeksi hanya berada pada level 6,3-6,8%.

Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo mengatakan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah 2014, tingkat pertumbuhan ekonomi diperkirakan berada pada kisaran 6,3-6,8%. Proyeksi tersebut akan dikaji dalam penyusunan Nota Keuangan dan RAPBN 2014.

"Secara umum, pertumbuhan ekonomi seperti dicanangkan di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional di kisaran 7-7,7% itu kita tidak bisa dicapai karena pengaruh krisis dunia," katanya di Bappenas, Senin (8/4).

Agus memaparkan perekonomian dunia pada 2013 masih belum pulih dari krisis dengan laju pertumbuhan sekitar 3,5%. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Asean+5 pada 2013, juga diproyeksi lebih buruk dibandingkan pada 2012.

"Kita meyakini kalau pertumbuhan dunia di bawah 4%, secara umum ini masih krisis," ujarnya.

Pemerintah, imbuh Menkeu, sangat berorientasi kepada pencapaian target-target dalam RPJMN 2010-2014 dalam penyusunan RKP 2014. Untuk itu, pemerintah lebih memprioritaskan pengentasan kemiskinan dan penurunan angka pengangguran dibandingkan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi ke level lebih dari 7%.

"Kita akan lebih memprioritaskan pengentasan kemiskinan dan pengangguran daripada pertumbuhan ekonomi," tegasnya.

Dalam RKP 2014, pemerintah menargetkan tingkat pengangguran dapat turun dari 6,14% pada Agustus 2012 menjadi sekitar 5% pada 2014. Adapun tingkat kemiskinan ditargetkan turun menjadi 8,0-10,0% pada 2014 dari kondisi per September 2012 sebesar 11,66%.

Adapun pagu indikatif anggaran kemiskinan yang disiapkan dalam RKP 2014 dikalkulasi mencapai Rp53,25 triliun. Pagu tersebut mencakup anggaran program keluarga harapan (PKH) Rp5,53 tiliun, MP3KI Rp450 triliun, Raskin Rp23,1 triliun, beasiswa siswa miskin Rp9,24 triliun, dan PNPM Rp14,92 triliun. (if)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Others
Sumber : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper