Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BBM BERSUBSIDI: Jateng Minta Tambahan Kuota Bahan Bakar

BISNIS.COM, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengajukan permintaan penambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, baik jenis premium maupun solar kepada pemerintah pusat sebanyak 600.000 kilo liter (kl).

BISNIS.COM, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengajukan permintaan penambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, baik jenis premium maupun solar kepada pemerintah pusat sebanyak 600.000 kilo liter (kl).

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jateng, Teguh Dwi Paryono mengatakan pengajuan permintaan penambahan kuota itu untuk mengantisipasi melonjaknya konsumsi BBM saat Lebaran, Natal dan tahun baru.

“Kuota BBM subsidi yang diperoleh Jateng 2013 sebanyak 4,7 juta kl, dengan rincian premium 3.102.624 kiloliter dan solar 1.663.787 kl. Angka ini dibawah kuota awal yang diajukan oleh Jateng sebesar 3,4 juta kl premium dan 2 juta kl jenis solar,” tuturnya, Kamis (4/4/2013).

Menurutnya, dengan jumlah kuota yang sebesar itu diprediksikan tidak akan mampu memenuhi kebutuhan seluruh konsumen hingga akhir tahun mendatang, dan bahkan diperkirkan bakal jebol dan hanya bertahan hingga Oktober saja.

Apalagi,  lanjutnya tiga bulan pertama tahun ini konsumsinya sudah mencapai 430.000 kl, atau sudah over kuota 7%, maka untuk antisipasi ketersediaan pasokan, melalui sistem distribusi secara ketat, dengan sistem klaster, sehingga tidak semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menyediakan BBM bersubsidi, meskipun masih menjual yang non subsidi.

“Kuota BBM yang diajukan penambahan mencapai sekitar 600.000 kl, dengan rincian terdiri dari premium subsidi sekitar 270.000 KL dan solar subsidi 330.000 KL,” ujarnya.

Pihaknya berharap, pemerintah segera merespon hal tersebut, sehingga masyarakat tidak melakukan aksi panic buying yang berlebihan, sehingga memberikan dampak berkelanjutan yang tidak baik bagi pertumbuhan perekonomian Jateng.

External Relation Pertamina Pemasaran Jateng & DIY Heppy Wulansari mengatakan terjadinya kelangkaan solar dibeberapa SPBU, karena Pertamina memperketat penyaluran dengan menetapkan alokasi harian kepada setiap SPBU.

“Jika sebelumnya SPBU masih mendapatkan kiriman sesuai dengan omzet rata-rata harian, namun sekarang SPBU akan dijatah sesuai dengan kuota yang ada, dan polanya dengan sistem klaster,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Others
Sumber : Puput Ady Sukarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper