Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EFISIENSI PEREKONOMIAN: ICOR Indonesia Ditargetkan Turun 4%

BISNIS.COM, JAKARTA-Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia harus diturunkan menjadi 4% dalam jangka menengah.

BISNIS.COM, JAKARTA-Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia harus diturunkan menjadi 4% dalam jangka menengah.

Chatib Basri, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatakan level ICOR Indonesia saat ini 5,3%. “Kalau bicara dalam jangka medium term, [ICOR] harus sampai ke 4%,” katanya, Senin (25/3/2013).

ICOR merupakan kebutuhan investasi terhadap peningkatan 1% produk domestik bruto (PDB). Artinya, untuk meningkatkan PDB sebesar 1% membutuhkan investasi sebanyak 5,3% dari PDB.

ICOR juga menjadi salah satu indikasi tingkat efisiensi perekonomian suatu negara karena semakin kecil ICOR berarti suatu investasi mampu menghasilkan output yang semakin besar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, komposisi investasi di dalam struktur PDB sebesar 33,16% sepanjang 2012. Adapun, pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama tercatat sebesar 6,23%.

Berdasarkan perhitungan yang pernah dibuat oleh Komite Ekonomi Nasional (KEN), ICOR Indonesia rata-rata di bawah 5% sejak 2004 sampai 2008. Namun sejak 2009 sampai 2012, ICOR Indonesia rata-rata berada di atas 5%.

Chatib mengatakan level ICOR Indonesia yang masih tinggi saat ini disebabkan karena investasi yang baru saja masuk belum beroperasi secara optimal. Dia optimistis jika investasi yang ditanamkan telah berproduksi penuh maka akan mampu menurunkan level ICOR dalam negeri.(26)

 

 

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hedwi Prihatmoko
Editor : Others
Sumber : Hedwi Prihatmoko

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper