BISNIS.COM, JAKARTA--Langkah pemangkasan anggaran jika beban subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) membengkak akan berpengaruh negatif terhadap kualitas penyerapan anggaran.
Prasetijono Widjojo, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, mengatakan langkah pemangkasan anggaran berdampak pada penundaan proses penyerapan anggaran.
“Kalau misalnya ada pemangkasan, tentu harus ada pembahasan dan perlu waktu. Itu akan menunda proses penyerapan anggaran,” katanya di Gedung Bappenas, Jumat (15/3/2013).
Dia menuturkan apabila pemangkasan anggaran sampai melakukan perubahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), waktu yang dibutuhkan akan semakin panjang sehingga kementerian/lembaga (K/L) makin sulit mengoptimalkan penyerapannya.
Berkaca pada tahun lalu, penyerapan anggaran K/L hanya sebesar 87,5%-88% dari pagu APBN-P 2012 yang sebesar Rp547,92 triliun.
Penyerapan tersebut lebih buruk daripada tahun-tahun sebelumnya. Rata-rata penyerapan anggaran K/L dari 2006 sampai 2010 tercatat 91,7%.
Adapun pada 2013, pemerintah mengalokasikan anggaran K/L sebesar Rp594,6 triliun.
Namun, Prasetijono menegaskan pemerintah tetap menjaga peran APBN sebagai stimulus perekonomian dalam melakukan pemangkasan.
“Pemangkasan bukan berarti menghilangkan pos anggaran, tetapi bisa untuk direalokasi. Yang penting ketajaman dan kualitasnya diperhatikan,” ujarnya.
Menurutnya, pemangkasan anggaran hanya akan menunda dampak stimulus ekonomi dari APBN. (ra)