JAKARTA--Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa yang maju dalam pemilihan presiden 2014 menegaskan akan mereformasi sejumlah kebijakan ekonomi.
Di hadapan ribuan kader saat konsolidasi PAN di Jakarta International Expo Kemayoran, Minggu (17/2/2013), Hatta merumuskan sejumlah pemikiran ekonominya.
Hatta menegaskan akan mengkaji kontrak pertambangan sehingga sumber daya alam tak berpusat pada golongan kecil perusahaan. Selain itu, hasil eksplorasi sumber daya alam tidak akan diekspor dalam bentuk mentah.
"Tidak boleh juga ada kartel industri pangan," urainya sembari menegaskan tidak ada bangsa unggul tanpa kedaulatan pangan.
Kebijakan lain yang diusung Hatta yakni mempertegas perlindungan sosial. "Pertumbuhan ekonomi penting tetapi menjaga tidak ada kesenjangan lebih penting," tambahnya.
Program perlindungan sosial yang sudah dijalankan di antaranya penyaluran beras untuk rakyat miskin, bantuan operasional sekolah, kredit usaha rakyat. Hatta juga meminta kader mengawasi penyaluran program itu setahun ke depan.
Dia juga menegaskan ada perkembangan ekonomi Indonesia satu dekade terakhir cukup pesat. Hal itu tercermin dari pendapatan per kapita masyarakat US$500 pada 1998 dan menjadi US$3.500 pada 2013. Selain itu, Indonesia diproyeksi menjadi kekuatan ke-17 ekonomi dunia dan masuk 10 negara berskala ekonomi terbesar dua dekade mendatang.
Di sisi lain, keyakinan mengusung Hatta menjadi presiden akibat dukungan dari enam sampai tujuh partai non parlemen. Partai yang mendukung PAN antara lain Partai Nasional Banteng Kerakyatan (PNBK), Partai Bintang Reformasi (PBR), Partai Demokrasi Pembangunan (PDP).(msb)