Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski dalam tekanan, pertumbuhan ekonomi melaju ke level 6,4%

JAKARTA: Dalam tekanan eksternal yang memburuk, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi tetap dapat melaju pada tingkat 6,4% pada 2013 dan meningkat ke level 7,1% pada 2015.Direktur Perencanaan Makro Kementerian Perencanaan Pembangunan menuturkan dalam

JAKARTA: Dalam tekanan eksternal yang memburuk, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi tetap dapat melaju pada tingkat 6,4% pada 2013 dan meningkat ke level 7,1% pada 2015.Direktur Perencanaan Makro Kementerian Perencanaan Pembangunan menuturkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014, pemerintah menargetkan untuk mencapai target pertumbuhan di kisaran 7% pada 2014.Namun, apabila terjadi perlambatan ekonomi dunia yang semakin serius dan pemulihan yang tidak sesuai perkiraan, target tersebut kemungkinan baru dapat tercapai pada 2015. Pasalnya, akan terjadi penyesuaian di sisi ekspor komponen pembentuk pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2013-2015."Dengan penyesuaian ini, basis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 menjadi 6,3%, 2013 menjadi 6,6%, 2014 menjadi 6,9%, dan 7,1% pada 2015," tuturnya dalam seminar Indonesia Economic Outlook 2013--2015, Rabu (07/11).Padahal dalam skenario terendah (low case) yang digunakan dalam Nota Keuangan, pertumbuhan ekonomi pada 2013 diproyeksi sebesar 6,8%, lalu meningkat menjadi 7,0% pada 2014 dan 7,3% pada 2015. Bahkan dalam kondisi yang paling optimistis, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2013--2015 dapat mencapai berturut-turut 7,2%, 7,7%, dan 7,8%.Berbagai prospek ekonomi tersebut, imbuh Leonard, tidak terlepas dari faktor-faktor eksternal yang sedang bergejolak saat ini dan faktor internal perekonomian Indonesia."Pada 2013-2015, ekonomi AS dan Eropa tetap dihadapkan pada proses penguatan fiskal dan pemulihan ekonominya, termasuk melalui kebijakan moneter yang tidak ketat," katanya.Leonard menambahkan dari sisi internal banyak hal yang perlu dilakukan a.l. mendorong investasi pemerintah dan BUMN, menjaga stabilitas ekonomi, dan memaksimalkan penyerapan belanja negara. Selain itu, mengelola nilai tukar rupiah dengan tepat, melakukan pengendalian subsidi BBM, dan memperkuat program-program bantuan/perlindungan sosial. (arh)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper