Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INFLASI 2012 akan lebih stabil

JAKARTA: Pemerintah memproyeksikan laju inflasi tahun depan akan lebih stabil dibandingkan tahun ini lantaran harga pangan dan energi yang mulai stabil.Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar menuturkan peningkatan inflasi inti (year-on-year) yang pada

JAKARTA: Pemerintah memproyeksikan laju inflasi tahun depan akan lebih stabil dibandingkan tahun ini lantaran harga pangan dan energi yang mulai stabil.Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar menuturkan peningkatan inflasi inti (year-on-year) yang pada Oktober 2012 lajunya mendekati inflasi umum tidak berisiko mengatrol laju inflasi pada 2013.Sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013, asumsi inflasi yang ditetapkan adalah sebesar 4,9%. Lebih tinggi dari proyeksi pemerintah tahun ini, yakni 4,4%--4,7%."Kalau saya lihat tidak. Memang agak terpengaruh oleh siklus musiman tapi juga dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas utama," katanya di gedung Kemenkeu, Jumat (02/11).Stabilitas harga energi dan pangan, kata Mahendra, berpotensi menjaga laju inflasi 2013 lebih stabil dibandingkan tahun ini.Berdasarkan data BPS, hingga Oktober 2012 terbentuk inflasi tahun kalender (Januari-Oktober 2012) sebesar 3,66% dan laju inflasi tahunan sebesar 4,61% (yoy)."Kalau saya lihat terkait dengan pangan stabil, energi stabil, malah tahun depan bisa lebih stabil lagi dari tahun ini," ujar Mahendra.Eric Sugandi, Ekonom Senior Bank Standard Chartered, memproyeksikan tingkat inflasi 2013 lebih optimistis dibandingkan asumsi pemerintah, yakni pada kisaran 4,6%--4,7%."Untuk annual average kami masih di bawah pemerintah, yaitu 4,6%-4,7%," kata Eric.Meski proyeksi inflasi pada 2013 relatif rendah, Eric melihat peluang terjadinya penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi cenderung kecil. Pasalnya, dampak politis sangat besar, walaupun  harga minyak dunia masih berfluktuasi."Kami sih melihat potensi BBM dinaikkan pada tahun depan itu kecil, kecuali ada goncangan di harga minyak dunia yang konsisten dan diambil rata-rata 6 bulan," ujarnya.Eric menuturkan harga minyak dunia pada 2013 berpotensi terdongkrak pemulihan ekonomi global, sehingga nilainya bisa sedikit di atas asumsi pemerintah US$100 per barel.Namun hal tersebut tidak cukup untuk mendorong harga minyak mentah dunia bertengger konsisten di level yang tinggi."Ini kenapa BBM bersubsidi menurut perkiraan kami tidak akan dinaikkan tahun depan. Alasan kedua, TDL sudah naik, impact politik jelek kalau dua-duanya naik, dan ketiga adalah pemilu," paparnya.Sementara itu, Bank Dunia dalam laporan Indonesia Economic Quarterly edisi Oktober 2012 memproyeksikan laju inflasi 2013 berada pada level 5,1% (yoy).Inflasi terdorong oleh kuatnya konsumsi domestik, menguatnya pertumbuhan kredit konsumsi dan depresiasi nilai tukar rupiah. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Diena Lestari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper