JAKARTA--Tingginya importasi mesin dan mobil mendongkrak penerimaan pajak penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) impor yang pada pertengahan Oktober tercatat mencapai Rp6,74 triliun atau mencapai 109,56% dari target APBN-P 2012.
Agung Kuswandono, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, menuturkan PPnBM merupakan pajak tidak langsung yang melekat pada barang. Sehingga realisasinya sangat bergantung pada jenis barang yang diimpor ke Indonesia.
Dia mengungkapkan peta investasi asing langsung yang menunjukkan tren positif pada tahun ini mendorong tingginya importasi permesinan. Di sisi lain, penjualan mobil yang tahun ini diproyeksi menembus 1 juta unit turut mendongrkak penerimaan PPnBM impor tahun ini.
"Permesinan memang, menurut BKF [Badan Kebijakan Fiskal], peta investasi kita cukup baik tahun ini, jadi importasinya masih tinggi. Mobil memang trennya tetap menggairahkan importasinya. Dua itulah yang paling berpengaruh," ujarnya di Kemenkeu, Senin (29/10).
Dalam APBN-P 2012, pemerintah menargetkan penerimaan PPnBM sebesar Rp17,6 triliun. Target tersebut diproyeksi berasal dari penerimaan PPnBM dalam negeri sebesar Rp11,42 triliun dan PPnBM impor Rp6,15 triliun. (if)