Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar Kesepakatan Dagang Trump-Prabowo, dari Data Pribadi hingga Borong Boeing

Berikut ini poin-poin kesepakatan dagang Indonesia-AS, mencakup penghapusan tarif RI untuk produk AS, pembelian Boeing, dan jaminan transfer data pribadi.
Lorenzo Anugrah Mahardhika,Akbar Evandio
Kamis, 24 Juli 2025 | 08:35
Presiden Prabowo Subianto membagikan momen berbincang dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait dengan negosiasi tarif dagang/Instagram Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto membagikan momen berbincang dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait dengan negosiasi tarif dagang/Instagram Prabowo Subianto

Bisnis.com, JAKARTA - Gedung Putih AS telah mengumumkan sejumlah poin-poin kesepakatan dagang dengan Indonesia setelah Presiden Donald Trump mengumumkan tarif sebesar 19% pada pekan lalu.

Mengutip laman resmi Gedung Putih pada Rabu (23/7/2025), perjanjian perdagangan AS-Indonesia ini disebut akan memperkuat hubungan ekonomi jangka panjang antara kedua negara.

Gedung Putih mengatakan hubungan ini sebelumnya telah dibangun melalui Perjanjian Kerangka Kerja Perdagangan dan Investasi (Trade and Investment Framework Agreement/TIFA) yang ditandatangani pada 16 Juli 1996.

Dalam pernyataan secara langsung melalui akun media sosial resminya Presiden AS Donald Trump menyebut perjanjian ini sebagai kehormatan besar dan kemenangan besar bagi AS. 

“Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk mengumumkan Perjanjian Perdagangan kita dengan Republik Indonesia, yang diwakili oleh Presiden mereka yang sangat dihormati, Prabowo Subianto,” tulis Trump di platform X, Rabu (23/7/2025).

Trump menyebut bahwa dalam kesepakatan ini, Indonesia sepakat untuk menjadi pasar terbuka bagi produk industri, teknologi, dan pertanian asal Amerika Serikat dengan menghapus 99% hambatan tarif.

Sebagai imbalannya, produk asal Indonesia yang masuk ke pasar AS akan dikenakan tarif sebesar 19%, sementara produk buatan Amerika akan masuk ke Indonesia tanpa tarif alias nol persen.

“Amerika Serikat kini akan menjual produk buatan Amerika ke Indonesia dengan tarif 0%, sementara Indonesia akan membayar 19% untuk semua produk mereka yang masuk ke AS. Pasar Terbaik di Dunia!” tegas Trump.

Berikut ini poin-poin utama dalam kesepakatan tersebut, seperti dikutip dari Gedung Putih:

Penghapusan dan Penurunan tarif

  • Indonesia akan menghapus sekitar 99% hambatan tarif terhadap berbagai produk industri, pangan, dan pertanian asal AS
  • AS akan menurunkan tarif resiprokal atas barang asal Indonesia menjadi 19%, sesuai Perintah Eksekutif 14257 (2 April 2025). 
  • AS juga dapat menurunkan tarif lebih lanjut untuk komoditas yang tidak tersedia atau tidak diproduksi di dalam negeri AS," jelas pernyataan tersebut.

Penghapusan Hambatan Non-tarif

  • Kedua negara juga berupaya untuk menghapus persyaratan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) bagi produk AS.
  • Indonesia juga akan menghapus inspeksi pra‑pengapalan dan perizinan impor atas barang-barang AS.
  • Mengakui standar kendaraan dan emisi AS, serta mengakui sertifikat Food and Drug Administration (FDA) dan izin pemasaran bagi alat kesehatan dan farmasi.

Produk Pangan dan Impor

  • Semua produk pangan dan pertanian AS dibebaskan dari lisensi impor dan aturan keseimbangan komoditas.
  • Indonesia akan mengakui indikasi geografis dan mengizinkan otorisasi pemasaran untuk daging, unggas, dan produk susu AS.
  • Indonesia akan menghapus batasan ekspor mineral kritis dan komoditas industri ke AS.

Pembelian Boeing hingga Produk Pertanian

Gedung Putih mengumumkan rencana pembelian bersama antara perusahaan AS dan Indonesia antara lain:

  • Pesawat Boeing senilai US$3,2 miliar
  • Produk pertanian seperti kedelai, bungkil, gandum, dan kapas senilai US$4,5 miliar
  • Produk energi (LPG, minyak mentah, bensin) senilai US$15 miliar.

Data Pribadi

  • Indonesia akan menjamin hak transfer data pribadi ke AS, menghapus tarif serta deklarasi impor untuk produk digital (unggahan, perangkat lunak)
  • Mendukung moratorium bea masuk elektronik WTO, dan menerapkan peraturan layanan berdasarkan standar WTO.

Industri Baja

  • Indonesia akan bergabung dalam Global Forum on Steel Excess Capacity
  • RI akan mengambil langkah untuk menangani kelebihan kapasitas baja global.

Ketenagakerjaan

  • Indonesia berkomitmen untuk melarang impor barang hasil kerja paksa
  • Merevisi UU agar menjamin kebebasan berserikat dan berunding, serta memperkuat penegakan hukum ketenagakerjaan.

Lingkungan Hidup

Di bidang lingkungan hidup, Indonesia sepakat untuk:

  • memberlakukan perlindungan lingkungan tinggi
  • meningkatkan tata kelola kehutanan
  • menghindari perdagangan kayu ilegal
  • menerapkan subsidi perikanan WTO
  • memberantas penangkapan dan perdagangan satwa liar ilegal.

Kerja Sama Strategis Lain

  • AS dan Indonesia akan memperkuat ketahanan rantai pasokan dan inovasi, serta bekerja sama dalam pengawasan ekspor, keamanan investasi, dan penanganan penghindaran bea (duty evasion).
  • Kedua negara akan menyepakati aturan asal barang (rules of origin) yang memudahkan pemanfaatan manfaat kesepakatan, dan memastikan dampak langsung bagi AS dan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro