Bisnis.com, JAKARTA — SKK Migas mengungkapkan cadangan minyak Indonesia mencapai 4,31 miliar barel, berdasarkan buku saku Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Mei 2025. Sementara itu, cadangan untuk gas mencapai 51,98 triliun triliun kaki kubik (TCF).
"Untuk cadangan, status saat ini sudah ada di 4,31 miliar barrel oil, gasnya 51,98 triliun kaki kubik, itu terdiri dari proven, probable dan possible," kata Kepala SKK Migas Djoko Siswanto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (21/7/2025).
Dia menuturkan, dari 128 cekungan minyak dan gas bumi (migas) yang ada di Indonesia, baru 20 cekungan yang sudah berproduksi. Di sisi lain, masih ada 68 cekungan potensial yang masih belum tersentuh.
Dia juga menjabarkan bahwa saat ini terdapat 165 Wilayah Kerja (WK) migas di Indonesia. Jumlah itu terdiri dari 105 WK migas eksploitasi, 43 WK Migas eksplorasi, 3 WK eksplorasi sedang dievaluasi, dan 14 WK dalam proses terminasi.
"Kemudian untuk lapangan-lapangan minyak atau struktur, sampai dengan saat ini ada sekitar 3.199 eksplorasi maupun development. Kemudian sumurnya ada 44.714, proven play-nya 126, dan 149 miliar barrel oil equivalent setelah ditemukan, volume in place," imbuh Djoko.
Lebih lanjut, dia juga mencatat realisasi lifting minyak mencapai 578.000 barel per hari (bopd) per semester I/2025. Realisasi tersebut baru mencapai 95,5% dari target lifting minyak dalam APBN tahun ini yang dipatok sebesar 605.000 bopd.
Baca Juga
Menurut Djoko, realisasi lifting minyak sebesar 578.000 bopd itu telah melampaui realisasi pada periode yang sama tahun lalu, yakni 576.100 bopd.
"Alhamdulillah realisasinya saat ini kalau year on year sudah melebihi tahun lalu. Tapi untuk target terhadap APBN masih 95,5%. Kami berencana berupaya sekuat tenaga nanti di Desember-nya bisa 100% atau mencapai target 605.000 bopd," ucapnya.
Sementara itu, realisasi salur gas mencapai 5.483 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd). Realisasi salur gas itu baru mencapai 97,4% dari target yang tertuang dalam APBN 2025 sebesar 5.628 MMscfd.
Dari data lifting minyak dan salur gas di atas, realisasi lifting migas mencapai 1.557,1 ribu barel setara minyak per hari (mboepd) per semester I/2025. Realisasi lifting pada paruh pertama tahun ini baru mencapai 96,7% dari target APBN 2025 yang dipatok 1.610 mboepd.
Adapun untuk realisasi investasi hulu migas per semester I/2025 tercatat sebesar US$ 7,19 miliar. Jumlah tersebut baru mencapai 43,6% dari target yang ditetapkan dalam APBN sebesar US$16,5 miliar.
"Outlook-nya mudah-mudahan bisa tercapai sesuai dengan target 2025 atau bahkan lebih bisa mencapai US$16,9 miliar kalau tidak delay proyek-proyek kita," ucap Djoko.