Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Giant Sea Wall Dipastikan Jalan, Menteri Dody Tawarkan ke Investor

Proyek pembangunan Tanggul Laut Raksasa (Giant Sea Wall) di pesisir utara Jawa dipastikan bakal berjalan.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dalam acara International Conference on Infrastructure (ICI) di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (11/6/2025)./Bisnis-Mochammad Ryan H
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dalam acara International Conference on Infrastructure (ICI) di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (11/6/2025)./Bisnis-Mochammad Ryan H

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo memastikan proyek pembangunan Tanggul Laut Raksasa (Giant Sea Wall) di pesisir utara Jawa bakal berjalan.

Dia pun menawarkan proyek itu di hadapan para investor dalam acara international Conference on Infrastructure (ICI) di JCC, Rabu (11/6/2025).

Dody mengatakan, proyek Giant Sea Wall akan membentang dari Cilegon, Banten hingga Gresik, Jawa Timur. "Proyek ini membuka pintu untuk investasi panjang dan ketahanan iklim yang terintegrasi," ujarnya.

Menurutnya, pembangunan Giant Sea Wall itu diperlukan untuk melindungi kawasan pantai utara Jawa.

"Kami sedang membangun program Giant Sea Wall yang membentang dari Cilegon ke Gresik, Jawa Timur, untuk melindungi kawasan laut utara Jawa," ucap Dody.

Pembangunan Giant Sea Wall kembali menjadi sorotan. Bahkan, pada Selasa (10/6/2025), Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan para menteri di Istana Kepresidenan Jakarta untuk membahas proyek tersebut.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa inisiatif pembangunan tanggul laut ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam menghadapi tantangan perubahan iklim serta naiknya muka air laut di kawasan pesisir.  

"Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas mengenai kesiapan pembentukan tanggul laut [Giant Sea Wall] di sepanjang pantai utara Pulau Jawa,” ujar Teddy dalam keterangannya.

Teddy menjelaskan tanggul laut ini dirancang bukan hanya untuk melindungi kawasan pantai dari abrasi dan banjir rob, tetapi juga memiliki fungsi tambahan sebagai cadangan air bersih bagi wilayah pesisir yang rentan kekeringan.

Pemerintah berharap melalui pembangunan infrastruktur tanggul laut ini, masyarakat di wilayah pantai utara Jawa dapat memperoleh perlindungan yang lebih baik dari risiko bencana iklim, sekaligus memperkuat ketahanan lingkungan secara jangka panjang.  

"Pembentukan tanggul ini diharapkan dapat mencegah air rob, meredam penurunan permukaan pantai, dan menjadi reservoir air bersih," pungkas Teddy.

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut pembangunan tanggul laut raksasa bakal sulit direalisasikan.

AHY menjelaskan, hal itu dikarenakan minimnya anggaran yang tersedia untuk mendukung pembangunan Giant Sea Wall dari ujung pesisir Banten hingga Gresik.

“Jadi jangan membayangkan membangun Giant Sea Wall itu dari ujung ke ujung kita bikin tanggul raksasa karena selain tidak feasible juga saya rasa masih banyak prioritas lain yang harus bisa kita teruskan,” kata Agus dalam agenda FGD Strengthening Coastal Resilience: Infrastructure Solutions for Coastal Protection and Flood Mitigation, di Jakarta, Rabu (4/6/2025).

Sejalan dengan hal itu, AHY menyebut, pelaksanaan pembangunan infrastruktur guna memitigasi kenaikan muka air laut tersebut bakal dilakukan melalui berbagai program.

Program yang dimaksud yakni mulai dari pembangunan Giant Sea Wall hingga melakukan pengembangan wilayah untuk relokasi sejumlah masyarakat yang memungkinkan untuk direlokasi. Selain itu, AHY mengatakan upaya pemerintah menangani banjir rob juga bakal dilakukan lewat penanaman Mangrove di sekitar pantai.

“Oleh karena itu sekali lagi pastikan strategi yang kita pilih pada saat itu benar-benar yang sesuai. Misalnya, ada pendekatan revitalisasi di daerah-daerah yang memang penduduknya tidak terlalu banyak dan terlalu padat Itu bisa saja dilakukan relokasi sebagai opsi yang paling masuk akal,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper