Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator (Menko) bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall di sepanjang Pantai Utara Jawa (Pantura) bakal sulit direalisasikan.
AHY menjelaskan, hal itu dikarenakan minimnya anggaran yang tersedia untuk mendukung pembangunan Giant Sea Wall dari ujung pesisir Banten hingga Gresik.
“Jadi jangan membayangkan membangun giant sea wall itu dari ujung ke ujung kita bikin tanggul raksasa, karena Selain tidak feasible juga saya rasa masih banyak prioritas lain yang harus bisa kita teruskan,” kata Agus dalam agenda FGD Strengthening Coastal Resilience: Infrastructure Solutions for Coastal Protection and Flood Mitigation, di Jakarta, Rabu (4/6/2025).
Sejalan dengan hal itu, AHY menyebut pelaksanaan pembangunan infrastruktur guna memitigasi kenaikan muka air laut tersebut bakal dilakukan melalui berbagai program.
Program yang dimaksud yakni mulai dari pembangunan Giant Sea Wall hingga melakukan pengembangan wilayah untuk relokasi sejumlah masyarakat yang memungkinkan untuk direlokasi.
Selain itu, AHY mengatakan upaya pemerintah menangani banjir rob juga bakal dilakukan lewat penanaman Mangrove di sekitar pantai.
Baca Juga
“Oleh karena itu sekali lagi pastikan strategi yang kita pilih pada saat itu benar-benar yang sesuai. Misalnya Ada pendekatan revitalisasi di daerah-daerah yang memang penduduknya tidak terlalu banyak dan terlalu padat Itu bisa saja dilakukan relokasi sebagai opsi yang paling masuk akal,” pungkasnya.
Sebelumnya, AHY juga menyebut bakal segera mencari investor yang bakal menggarap Proyek Strategis Nasional (PSN) tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW).
AHY menegaskan, proyek tersebut bakal ditawarkan dalam ajang International Conference on Infrastructure (ICI) yang bakal digelar pada 11 – 12 Juni 2025 di Jakarta.
AHY menjelaskan, saat ini pihaknya masih menggodok skema pendanaan untuk proyek Giant Sea Wall yang bakal dipamerkan di ajang ICI tersebut.
Terlebih, tambah AHY, investasi ini haruslah memberikan keuntungan pada investor. Sehingga, terciptanya keuntungan dua belah pihak baik bagi pemerintah Indonesia maupun bagi investor.
“Tentu itulah yang akan menjadi pembicaraan kita nanti, karena pasti tidak bisa kita menetapkan ini begini caranya. Jadi dipastikan dulu, sedangkan kita akan berkomunikasi dengan siapapun yang tertarik walaupun kita sudah berikan koridor. Jadi ada beberapa opsi, ada beberapa opsi yang juga sekali lagi harus saling menguntungkan,” tandasnya.