Bisnis.com, JAKARTA — Uni Eropa mengungkap perkembangan terkini dalam perundingan dagangnya dengan Amerika Serikat terkait tarif impor di tengah kemunculan pungutan baru untuk impor baja dan alumunium yang dikeluarkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Melansir Bloomberg pada Kamis (5/6/2025), Komisaris Perdagangan Uni Eropa (UE) Maros Sefcovic menyebut pihaknya dan AS sedang menuju arah yang benar dalam perundingan dagang. Meskipun demikian, dia mengatakan pungutan baru AS atas impor baja dan aluminium tidak membantu jika kedua pihak ingin mempertahankan momentum.
"Tujuan kami adalah mempertahankan momentum," ujar Sefcovic di Paris, tempat dia menghadiri konferensi di Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Sefcovic yakin pembicaraan tersebut dapat mencapai hasil positif. Tetapi, dia menyebut Uni Eropa juga siap untuk mempertahankan kepentingannya dan melakukan yang terbaik untuk menyeimbangkan kembali hubungan dagang antara AS dan Uni Eropa.
Greer, dalam sebuah pernyataan pada Rabu (4/6/2025), mengatakan dia senang bahwa negosiasi berjalan dengan cepat.
“Pertemuan hari ini di Paris, yang berlangsung bersamaan dengan pembicaraan teknis oleh tim kami di Washington, sangat konstruktif dan menunjukkan keinginan UE untuk bekerja sama dengan kami guna menemukan cara konkret untuk mencapai perdagangan timbal balik,” lanjut Greer.
Baca Juga
Greer berharap keterlibatan konstruktif yang berkelanjutan dalam beberapa hari dan minggu mendatang.
Pertemuan tersebut terjadi saat AS mendesak mitra dagangnya untuk mengajukan proposal guna mengatasi kekhawatiran Presiden AS Donald Trump atas ketidakseimbangan perdagangan guna mempercepat pembicaraan perdagangan sebelum 9 Juli 2025, saat tarif yang lebih tinggi mulai berlaku.
Berbicara pada Rabu (4/6/2025), komisaris ekonomi UE Valdis Dombrovskis menyampaikan nada yang sama dengan Sefcovic.
“Mereka membuat kemajuan. Masalah utama utama saat ini adalah menemukan solusi atas diskusi yang sedang berlangsung terkait tarif. Dan kita tidak punya banyak waktu lagi hingga Juli," ujarnya.
Kenaikan Tarif Impor Baja dan Alumunium
Sementara itu, pemerintah AS terus meningkatkan hambatan tarif dengan menaikkan tarif baja dan aluminium menjadi 50% dari 25% pada Rabu dalam sebuah langkah yang disebut perlu untuk melindungi keamanan nasional.
Terkait kenaikan tarif logam terbaru Trump, Sefcovic mengatakan itu bukan langkah yang membantu dalam perundingan. Dia mendesak agar AS dan UE bekerja sama untuk menyelesaikan masalah kelebihan kapasitas.
"Kami mengatakan kepadanya bahwa kami sangat menyesali keputusan AS terbaru ini dan menjelaskan kepadanya bahwa itu jelas tidak membantu negosiasi yang sedang berlangsung terutama karena kami membuat kemajuan. Permohonan saya adalah, jangan saling menargetkan, tetapi bekerja sama," katanya.
Trump secara khusus membuat UE marah dengan menuduh blok 27 negara itu melakukan negosiasi yang berjalan lambat, yang menyebabkan Komisi Eropa, badan eksekutif UE yang bertanggung jawab atas perundingan perdagangan, berjanji untuk mempercepat perundingan.
Menurut perkiraan komisi, tarif yang diadopsi oleh Trump sekarang mencakup 380 miliar euro (US$433 miliar), atau sekitar 70%, dari ekspor UE ke AS.
UE telah menyetujui tarif atas barang-barang AS senilai 21 miliar euro sebagai tanggapan atas pungutan logam Trump yang dapat segera diterapkan. Tarif tersebut menargetkan negara-negara bagian Amerika yang sensitif secara politik dan mencakup produk-produk seperti kacang kedelai dari Louisiana, tempat asal Ketua DPR Mike Johnson, serta produk-produk pertanian, unggas, dan sepeda motor.
Blok tersebut juga sedang mempersiapkan daftar tarif tambahan atas produk-produk Amerika senilai €95 miliar sebagai tanggapan atas tarif timbal balik dan bea masuk otomotif Trump. Tarif tersebut akan menargetkan barang-barang industri termasuk pesawat Boeing Co., mobil buatan AS, dan bourbon.
OECD memperingatkan bahwa ketegangan perdagangan yang diprakarsai oleh Trump telah secara signifikan memperburuk prospek ekonomi global, dan khususnya AS.