Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Eropa akan melontarkan argumen tegas pekan ini agar Amerika Serikat bersedia menurunkan atau bahkan mencabut tarif impor, di tengah ancaman Presiden Donald Trump yang berencana melipatgandakan bea masuk baja dan aluminium hingga 50%.
Sebagai otoritas yang membawahi kebijakan perdagangan bagi 27 negara anggota Uni Eropa, Komisi Eropa menegaskan bahwa penyelesaian sengketa tarif menjadi prioritas utama mereka saat ini.
Juru bicara Komisi Eropa mengatakan, pihaknya tidak ingin menempuh jalur tarif. Daripada menaikkannya, Uni Eropa ingin tarif dikurangi dan jika memungkinkan dihapuskan.
“Isu ini tetap menjadi titik krusial. Kami akan menyuarakannya dengan keras, baik di meja teknis maupun dalam forum politik pekan ini,” ungkap juru bicara tersebut seperti dikutip Reuters, Selasa (3/6/2025).
Di saat yang sama, Uni Eropa menyatakan penyesalan mendalam atas rencana Washington menggandakan tarif baja. Olof Gill, juru bicara Komisi untuk urusan perdagangan, lewat platform X menilai langkah itu hanya akan menambah gejolak ketidakpastian ekonomi lintas Atlantik. Ia juga menyebut, kedua pihak telah sepakat untuk mempercepat proses negosiasi.
Sementara itu, pejabat di Brussel masih belum berkomentar atas laporan yang menyebutkan bahwa pemerintahan Trump meminta negara-negara mitra untuk mengajukan proposal dagang terbaik mereka sebelum tenggat Rabu pekan ini.
Baca Juga
Komisaris Perdagangan Uni Eropa Maros Sefcovic dijadwalkan bertemu Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer dalam forum OECD di Paris, Rabu (4/6/2025). Secara bersamaan, tim teknis dari Komisi akan menggelar dialog intensif di Washington sepanjang pekan ini.
Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt menyatakan bahwa Uni Eropa bernegosiasi dengan itikad baik dan pemerintahan Trump masih memelihara harapan bahwa kesepakatan bisa dicapai bersama Brussel.
Saat ini, AS memberlakukan tarif 25% terhadap baja dan kendaraan dari UE. Sebagai tanggapan, UE sempat menetapkan tarif balasan hingga 20%, namun akhirnya menahannya di level 10% untuk masa tenggang 90 hari yang berakhir pada Juli.
Brussel sebelumnya telah mengesahkan, namun segera menangguhkan, serangkaian tarif balasan terhadap paket impor tahunan AS senilai 21 miliar euro. Langkah itu diambil sebagai respons terhadap kebijakan bea masuk logam dari AS.
Tak berhenti di situ, Komisi Eropa juga tengah menyiapkan respons terhadap potensi perluasan tarif AS, termasuk terhadap sektor otomotif, yang dapat memengaruhi arus impor UE hingga 95 miliar euro.
Komisi Eropa memperingatkan bahwa jika hingga pertengahan Juli belum tercapai kesepakatan bersama, tarif balasan akan diberlakukan secara otomatis pada 14 Juli, atau bahkan lebih awal jika keadaan memaksa.