Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli angkat bicara mengenai rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan oleh TikTok Shop terhadap ratusan pekerjanya di Indonesia.
Menanggapi kabar tersebut, Yassierli belum bisa berkomentar banyak. Dia mengatakan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan mengkaji kabar tersebut lebih lanjut.
“Nanti kita kaji,” kata Yassierli ketika ditemui di Kantor Kemnaker, Jakarta Selatan, Kamis (5/6/2025).
Diberitakan sebelumnya, layanan e-commerce milik ByteDance Ltd., TikTok Shop berencana memangkas ratusan pekerjanya di Indonesia. Melansir Bloomberg pada Jumat (30/5/2025), rencana PHK tersebut dilakukan guna memangkas biaya setelah mengambil alih operasi Tokopedia tahun lalu.
Menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, raksasa media sosial China itu memangkas staf di seluruh tim e-commerce termasuk logistik, operasi, pemasaran, dan pergudangan.
PHK direncanakan pada Juli mendatang, kata salah seorang sumber, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena diskusi tersebut belum dipublikasikan.
Pengurangan tersebut membuat Tokopedia dan TikTok Shop memiliki sekitar 2.500 karyawan secara total di Indonesia. Seorang juru bicara TikTok mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan tersebut secara teratur menilai kebutuhan bisnisnya dan membuat penyesuaian untuk memperkuat organisasinya dan melayani pelanggan dengan lebih baik, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
“Kami terus berinvestasi di Tokopedia dan Indonesia sebagai bagian dari strategi kami untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi yang berkelanjutan,” kata juru bicara tersebut.
TikTok Shop tengah mempercepat perombakan operasinya di Indonesia, dengan mengurangi sebagian besar staf yang diperolehnya setelah bergabung dengan Tokopedia milik GoTo Group dalam kesepakatan senilai US$1,5 miliar.
Adapun, Indonesia merupakan salah satu pasar awal bagi ambisi e-commerce ByteDance dan sejauh ini merupakan yang terbesar, tetapi persaingannya ketat dengan para pesaing seperti Shopee milik Sea Ltd. dan Lazada milik Alibaba Group Holding Ltd.
Setelah penggabungan TikTok Shop dan Tokopedia selesai awal tahun lalu, bisnis e-commerce ByteDance di Indonesia memiliki sekitar 5.000 karyawan.