Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta Raphael Bostic menyatakan bahwa bank sentral AS tidak akan terburu-buru menyesuaikan suku bunga, meskipun data inflasi terbaru menunjukkan perbaikan.
Berbicara dalam sesi konferensi via telepon dengan wartawan, Bostic menyebutkan bahwa The Fed masih memerlukan lebih banyak bukti kemajuan sebelum mengambil keputusan kebijakan besar.
"Saya belum menyatakan kemenangan dalam inflasi," kata Bostic dikutip dari Bloomberg, Rabu (4/6/2025).
Dalam esai terbarunya, Bostic menekankan pendiriannya bahwa dia tidak melihat perlunya menyesuaikan suku bunga sampai dia tahu lebih banyak tentang bagaimana tarif dan kebijakan lainnya akan diterapkan dan bagaimana kebijakan tersebut akan berdampak pada ekonomi.
Ia mengindikasikan bahwa pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin masih mungkin terjadi pada 2025, namun hal itu akan sangat tergantung pada bagaimana tekanan harga akibat kebijakan perdagangan berkembang ke depan.
Bostic mengingatkan bahwa penelitian internal Fed Atlanta menunjukkan efek tarif terhadap harga kemungkinan akan muncul dalam beberapa minggu mendatang. Jika sifat kenaikan harga ini bersifat sementara, mungkin bisa diabaikan. Namun, jika tekanan inflasi menjadi lebih persisten, maka respons kebijakan bisa diperlukan.
Baca Juga
“Ada risiko bahwa inflasi dan ekspektasi inflasi yang lebih tinggi bisa mengakar lebih lama, yang dapat membenarkan tindakan kebijakan,” ujarnya.
Menanggapi pertanyaan apakah inflasi saat ini cukup untuk mendukung pemangkasan suku bunga, Bostic mengakui hal tersebut merupakan keputusan yang sulit, mengingat data ekonomi as terkini yang positif.
Namun, dia menambahkan, langkah-langkah yang mendasarinya masih menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
"Jadi Anda menganggapnya sebagai dasar dan kemudian Anda menambahkan ketidakpastian di atasnya, dan banyak model ekonomi akan menunjukkan bahwa kemungkinan akan ada tekanan ke atas pada harga yang akan bergerak maju," katanya. "Itu membuat saya sangat berhati-hati untuk segera melakukan pemotongan pada titik ini."
Dalam kesempatan berbeda, Gubernur Federal Reserve Lisa Cook juga menegaskan pentingnya menjaga stabilitas harga sebagai prasyarat untuk menciptakan pasar tenaga kerja yang kuat secara berkelanjutan.
“Stabilitas harga sangat penting untuk mencapai kondisi pasar tenaga kerja yang kuat dalam jangka panjang,” kata Cook dalam acara di Council on Foreign Relations, New York.
Ia menambahkan bahwa The Fed siap merespons berbagai dinamika ekonomi yang mungkin terjadi ke depan.
Adapun pertemuan kebijakan moneter The Fed berikutnya dijadwalkan pada 17–18 Juni. Para pejabat diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan, serta merilis proyeksi terbaru mengenai inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan kondisi pasar tenaga kerja.