Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina International Shipping (PIS) mengungkapkan sejumlah strategi dalam rangka bertransformasi menuju bisnis logistik energi yang lebih hijau dan efisien.
Corporate Secretary Pertamina International Shipping (PIS) Muhammad Baron mengatakan, salah satu strategi perseroan yakni rutin meremajakan armada kapal setiap tahunnya untuk memenuhi regulasi emisi internasional.
“Jadi dalam proyek yang sekarang kami laksanakan, kami sedang membangun suatu strategi mengganti kapal-kapal yang lama menjadi kapal-kapal yang sudah mengikuti aturan yang baru,” ujar Baron ditemui di ajang Indonesia Maritime Week 2025, Senin (26/5/2025).
Perlu diketahui, Negara-negara anggota badan pelayaran PBB, International Maritime Organization (IMO), menyepakati standar emisi bahan bakar sektor maritim global dalam pertemuan di London pada Jumat (11/4/2025).
Mayoritas negara anggota telah menyetujui langkah-langkah untuk mengurangi emisi CO₂ guna mendukung target IMO. Badan PBB ini membidik pemangkasan emisi dari pengapalan internasional sebesar 20% pada 2030 dan mencapai nol emisi pada 2050.
“Jadi regulasi yang dikeluarkan oleh dunia internasional itu sudah mengharapkan energi hijau di dalam industri maritim ke depan. Untuk itu, PIS tentu turut serta dalam memenuhi ketentuan tersebut,” jelasnya.
Baca Juga
Tak hanya itu, PT Pertamina International Shipping (PIS) juga mendukung program pemerintah dengan menggunakan biodiesel B40 untuk 189 kapal yang dioperasikan oleh perseroan sejak Januari 2025.
“Kemudian, penggunaan bio-energy ya, biodiesel untuk kapal itu PIS sudah lakukan di kurang lebih 189 kapal sudah mempergunakan biodiesel untuk BBM kapal-kapal dimiliki oleh PIS. Nah ini kita ingin menularkan juga kepada kapal-kapal lain, pelaku usaha lainnya untuk menggunakan energi hijau di dalam kegiatan kapal mereka,” tuturnya.
Adapun, PIS juga menargetkan peningkatan signifikan dalam kontribusi bisnis hijau hingga 34% pada 2034. Upaya ini diiringi dengan strategi penurunan emisi hingga 32% pada tahun yang sama, sejalan dengan komitmen global baik dari Pemerintah Republik Indonesia dan International Maritime Organization (IMO).
Baron mengatakan, peremajaan kapal itu rutin dilakukan oleh PIS setiap tahunnya, namun, jumlah armada kapal yang diremajakan setiap tahun berbeda-beda, tergantung dari umur kapal.
“Bertahap, jadi ada beberapa tahap, tentunya setiap tahun ada rencana peremajaan atau pertukaran dari kapal-kapal kami yang beroperasi di dunia internasional. Jadi ini terus kami jalankan,” pungkasnya.
Sebagai tambahan informasi, pameran maritim terbesar di Tanah Air, Indonesia Maritime Week 2025 resmi digelar di JCC Senayan, Jakarta pada hari ini, Senin (26/5/2025), hingga Rabu (28/5/2025).
IMW 2025 merupakan inisiatif strategis Kementerian Perhubungan (Kemenhub), bersinergi dengan Indonesian National Shipowners Association (INSA), PT Pertamina International Shipping (PIS), dan PT Pelindo (Persero).
Pameran itu akan mempertemukan para pemimpin industri maritim terkemuka, tokoh bisnis berpengaruh, pembuat kebijakan, dan inovator dari seluruh Asia.