Bisnis.com, TANGERANG — PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) telah mendapat perpanjangan kontrak untuk blok minyak dan gas (migas) di Blok Bualuang, Thailand.
Direktur and Chief Administrative Officer MedcoEnergi Amri Siahaan mengatakan, perpanjangan itu diberikan untuk 10 tahun ke depan.
"Di 2025, di internasional juga kami cukup aktif. Kami mendapatkan perpanjangan blok di Thailand. Jadi dapat lagi 10 tahun," ujarnya dalam acara IPA Convex, Selasa (20/5/2025).
Dia mengatakan, perpanjangan kontrak ini didapatkan Medco pada 17 Desember 2024.
Medco Energi mengoperasikan lapangan minyak Bualuang di blok lepas pantai B8/38 di Teluk Thailand. Lapangan ini terdiri atas tiga anjungan lepas pantai yang mengalirkan produksi ke unit floating storage and offloading (FSO) yang disewa.
Perusahaan itu aktif melakukan pengeboran sumur baru dan workover untuk memaksimalkan produksi dari aset ini.
Belakangan, Medco Energi tengah menggenjot kinerja operasional di bidang minyak dan gas dan kelistrikan pada 2025, termasuk operasional proyek-proyek anyar.
Sebelumnya, Director & Chief Financial Officer Medco Energi Internasional Anthony R. Mathias menyampaikan, produksi Medco pada 2025 akan didorong oleh penyelesaian dan sejumlah proyek baru migas dan ketenagalistrikan.
Terbaru, perusahaan baru saja resmi memproduksi Lapangan Forel dan Terubuk di South Natuna Sea Block B.
Baca Juga
Medco Energi juga melakukan optimalisasi fasilitas Corridor Suban pada kuartal IV/2025.
"Di Medco Power, IPP Geotermal Ijen Fase I mulai beroperasi secara komersial pada kuartal I/2025, disusul oleh PLTS Bali Timur pada kuartal II/2025," paparnya dalam laporan tahunan 2024, dikutip Kamis (15/5/2025).
Sementara itu, proyek ekspansi Energi Listrik Batam (ELB) berkapasitas 39 MW diharapkan mulai beroperasi secara komersial pada kuartal IV/2025.
Di bidang pertambangan emas dan tembaga, anak usaha Medco, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) berpotensi mengantongi pendapatan pertama dari produksi smelter yang mulai menghasilkan katoda pada Maret 2025. Smelter Amman dirancang untuk memproduksi hingga 222.000 ton katoda tembaga Grade A LME per tahun dan 830.000 ton asam sulfat per tahun.
"Strategi keuangan Medco Energi tetap berfokus pada peningkatan ketahanan dan kemampuan adaptif melalui eksekusi yang disiplin, alokasi modal yang cermat, dan komitmen berkelanjutan terhadap deleveraging," jelasnya.
Perusahaan juga mencatat, panduan pada 2025 mencakup produksi migas sebesar 145-150 mboepd, dengan biaya produksi kas per unit dijaga di bawah US$10 per boe.
Adapun, belanja modal migas diperkirakan sebesar US$400 juta, difokuskan pada pengembangan Natuna Terubuk, Senoro Fase 2, dan program eksplorasi Corridor, serta operasi internasional di Blok 60 Oman dan Bualuang Fase V.