Bisnis.com, JAKARTA – Microsoft Corp. mengumumkan akan memangkas sekitar 6.000 karyawan sebagai bagian dari upaya penyederhanaan struktur manajemen perusahaan.
Mengutip Bloomberg, Rabu (14/5/2025), pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut kurang dari 3% dari total tenaga kerja global Microsoft dan akan mencakup berbagai wilayah operasional, tingkatan jabatan, serta unit LinkedIn.
“Kami terus melakukan penyesuaian organisasi yang diperlukan untuk memposisikan perusahaan agar tetap unggul di tengah dinamika pasar,” ujar perwakilan Microsoft.
Dengan total 228.000 karyawan per Juni 2024, Microsoft memang kerap melakukan PHK secara berkala untuk memindahkan sumber daya manusia ke sektor-sektor strategis. Pada Januari 2023, perusahaan telah merumahkan 10.000 orang, termasuk dari tim pengembangan HoloLens dan proyek perangkat keras lainnya.
Dari total yang terdampak, sekitar 2.000 pekerja berasal dari kantor pusat di Redmond, Washington, menurut dokumen resmi yang diajukan ke pemerintah negara bagian. Gelombang PHK ini akan dimulai pada 13 Juli mendatang.
Microsoft berada di bawah tekanan dalam beberapa tahun terakhir untuk menekan biaya, menyusul investasi besar-besaran pada pusat data yang menopang pertumbuhan layanan kecerdasan buatan (AI) dan komputasi awan Azure. Perusahaan memperkirakan anggaran belanja untuk server farm mencapai US$80 miliar pada tahun fiskal ini.
Baca Juga
CEO Satya Nadella sebelumnya menegaskan bahwa penerapan AI memungkinkan penghematan signifikan dalam beban tenaga kerja. Pernyataan itu kembali ditegaskan dalam konferensi JP Morgan terbaru, ketika Chief Financial Officer Microsoft, Bill Duff, mengungkapkan bahwa penggunaan AI dalam layanan pelanggan telah menghemat ratusan juta dolar setiap tahunnya.
Duff menambahkan bahwa AI kini diintegrasikan ke berbagai lini bisnis untuk membantu menyusun materi pemasaran, menangani kepatuhan hukum, hingga menganalisis kesepakatan bisnis. Perusahaan juga secara konsisten mengalihkan SDM dari produk lama ke sektor-sektor dengan potensi pertumbuhan tinggi.
Di akhir April, Microsoft memberi tahu karyawannya bahwa perusahaan akan mengalihdayakan lebih banyak proses penjualan perangkat lunak ke segmen usaha kecil dan menengah melalui pihak ketiga. Selain itu, perombakan sejumlah tim teknis juga telah dilakukan.
Gelombang PHK ini bukan hanya terjadi di Microsoft. Meta Platforms Inc. pada Januari mengumumkan pemangkasan 5% karyawan melalui evaluasi kinerja, sementara Salesforce Inc. menyusul sebulan kemudian dengan memotong lebih dari 1.000 posisi untuk membuka ruang bagi peran-peran baru yang berfokus pada teknologi AI.