Bisnis.com, JAKARTA — GS Supermarket yang merupakan jaringan ritel modern asal Korea Selatan bakal menutup seluruh gerainya di Indonesia pada akhir Mei 2025. Hal ini menambah daftar panjang gerai ritel modern yang juga resmi tutup.
Berdasarkan informasi yang beredar, GS Supermarket secara resmi akan menutup seluruh cabangnya di Indonesia pada 31 Mei 2025.
Melansir laman GS Group, GS Supermarket merupakan salah satu lini bisnis GS Retail. GS Supermarket pertama kali diluncurkan pada 1974, di mana pada awal mula peluncurannya GS Supermarket bernama Lucky Superchain Co., Ltd., LG.
Kemudian, pada 2019 GS Supermarket melakukan rebranding dengan nama GS The Fresh. Proses rebranding ini dilakukan sebagai bentuk transformasi GS Group menyediakan retail modern dengan pasar gaya hidup sehat.
Adapun saat ini, GS Retai dipimpin oleh Suh-hong Hur. Dirinya menjabat sebagai Direktur Utama GS Retail pada akhir 2024 yang ditugaskan untuk mendorong peluang pertumbuhan sektor ritel domestik.
Berdasarkan penelusuran Bisnis, GS Supermarket sendiri pertama kali masuk ke pasar Indonesia pada Juli 2012 bersamaan dengan ekspansi GS Retail ke pasar China serta Vietnam.
Baca Juga
Setelah 13 tahun beroperasi, GS Retail dipastikan bakal mulai menutup seluruh gerainya di Indonesia pada Mei 2025.
Akan tetapi, dalam informasi terbarunya Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menyatakan GS Supermarket milik Korea Selatan akan diambil alih (take over) oleh investor baru.
Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah mengatakan GS Supermarket memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan bisnisnya di Indonesia. Setelahnya, GS akan diambil alih oleh investor yang tengah masih dalam proses negosiasi.
Sayangnya, Budihardjo enggan memberikan informasi secara detail siapa investor yang akan mengambil alih GS Supermarket di Indonesia. Namun, dia memastikan investor baru yang akan mengambil alih masih bergerak di bisnis ritel.
“Belum bisa ngomong ya. Nanti tunggulah bulan Mei nanti siapa yang akan ngambil, kan kita tunggu. Mungkin ada investor yang masih lagi negosiasi,” kata Budihardjo.