Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementan: Stok Beras Bulog Tembus 4 Juta Ton Mei 2025

Kementan memperkirakan stok beras Perum Bulog dapat mencapai 4 juta ton pada Mei 2025.
Buruh menata karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat. Bisnis/Rachman
Buruh menata karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat. Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) memperkirakan stok beras di dalam gudang Perum Bulog dapat mencapai 4 juta ton. Angka ini diperkirakan paling lambat tercapai 20 hari ke depan atau pada Mei 2025.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan stok beras yang dimiliki Bulog telah mencapai 3,5 juta ton sepanjang Januari—awal Mei 2025. Amran menyebut stok beras ini merupakan angka tertinggi selama 57 tahun terakhir, atau sejak Bulog berdiri.

“Ada kemungkinan 15 hari ke depan, paling lambat 20 hari, stok [beras] kita mencapai 4 juta ton, besar kemungkinan,” kata Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (5/5/2025).

Amran menyebut peluang Indonesia bisa mengantongi stok 4 juta ton beras itu seiring dengan Bulog yang juga menyerap 50.000 ton beras setiap hari.

Terlebih hingga saat ini, Amran mengeklaim Bulog telah menyewa gudang sebanyak 1,1 juta ton untuk menyerap beras selama musim panen raya guna menampung produksi petani.

Lebih lanjut, Amran menjelaskan produksi beras dalam negeri yang melonjak salah satunya disebabkan oleh proses intensifikasi dan ekstensifikasi.

“Intensifikasi adalah IP [indeks pertanaman]-nya 1 menjadi 2, IP [dari] 2 bisa menjadi 3. Caranya adalah untuk Pulau Jawa pompanisasi, luar Jawa perbaikan irigasi, [sedangkan] Jawa dan luar Jawa seluruh Indonesia rehab irigasi,” terangnya.

Selain itu, Amran mengungkap melimpahnya produksi beras dalam negeri juga lantaran adanya pemberian pupuk subsidi yang tepat waktu, tepat volume, dan tepat sasaran.

Dengan demikian, lanjut Amran, proses intensifikasi akan membuat sebagian wilayah bisa mengalami musim tanam menjadi dua kali dari mulanya hanya satu kali.

Sementara itu, Amran juga menuturkan realisasi pengadaan beras dalam negeri oleh Perum Bulog telah mencapai 1,88 juta ton setara beras pada 5 Mei 2025 pukul 10.41 WIB. Angkanya setara dengan 62,9%.

Dia menyebut serapan beras yang diperoleh ini merupakan dalam negeri tanpa keran importasi. “Ini produksi dalam negeri dan tertinggi,” ujarnya.

Jika menengok data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional diproyeksi akan menembus 18,76 juta ton pada semester I/2025. Angkanya naik 1,89 juta ton beras atau 11,17% dibandingkan produksi beras pada Januari–Juni 2024 yang hanya sebanyak 16,88 juta ton beras.

Secara terperinci, produksi beras dalam negeri diperkirakan mencapai 1,24 juta ton beras pada Januari 2025, 2,23 juta ton beras pada Februari 2025, dan 5,14 juta ton beras pada Maret 2025.

Kemudian, produksi beras pada April—Mei 2025 masing-masing diperkirakan mencapai 5,3 juta ton dan 2,63 juta ton. Serta, sebanyak 2,22 juta ton beras pada Juni 2025.

Adapun, jika ditinjau menurut provinsi, produksi beras dalam negeri tertinggi sepanjang Januari—Juni 2025 berada di wilayah Jawa Timur. Menurut BPS, wilayah ini mampu mengambil porsi sebesar 19,27% dari total perkiraan produksi sepanjang Januari—Juni di tahun ini.

Data BPS menunjukkan, produksi beras di Jawa Timur diperkirakan mencapai 3,61 juta ton beras, atau naik 12,64%  dari periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 3,21 juta ton beras.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper