Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelindo Sebut NPCT1 Biang Kerok Macet Parah di Pelabuhan Tanjung Priok

Pelindo menjelaskan penyebab kemacetan di Tanjung Priok akibat terminal NPCT1 melayani lebih dari kapasitas ideal untuk operasi
Kemacetan parah di ruas Tol Wiyoto Wiyono ke arah di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Kamis (17/4/2025). Dok TMC Polda Metro Jaya
Kemacetan parah di ruas Tol Wiyoto Wiyono ke arah di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Kamis (17/4/2025). Dok TMC Polda Metro Jaya

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menjelaskan penyebab kemacetan di kawasn pelabuhan Tanjung Priok akibat terminal NPCT1 melayani lebih dari kapasitas ideal untuk operasi. 

Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono mengatakan pasca kejadian kemacetan pada 17-18 April lalu, Pelindo telah melakukan evaluasi dan identifikasi internal guna mencari sumber penyebabnya. Hasilnya adalah salah satu terminal petikemas di Tanjung Priok yaitu Terminal NPCT1, melayani pelanggan melebihi dari kapasitas ideal untuk operasi. 

"Berdasarkan hasil investigasi yang cukup detail, disimpulkan bahwa permasalahan kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok adalah akibat kecerobohan dan ketidakcermatan NPCT1 dalam melakukan perencanaan operasi. Dan perlu kami jelaskan juga, kejadian ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan pembatasan angkutan pada saat Lebaran,” kata Arif dalam keterangan resmi, Rabu (23/4/2025). 

Arif menjelaskan bahwa lonjakan aktivitas di NPCT1 disebabkan oleh beberapa faktor yang terjadi secara bersamaan. Di antaranya adalah adanya tiga kapal yang bersandar secara bersamaan, peningkatan kepadatan lapangan atau Yard Occupancy Ratio (YOR) yang melebihi ambang batas normal, serta alat bongkar muat Rubber Tyred Gantry (RTG) yang harus melayani kegiatan receiving dan delivery truk peti kemas melebihi kapasitas peralatan.

Sementara itu, terminal peti kemas internasional lainnya seperti Jakarta International Container Terminal (JICT), Terminal Petikemas Koja (KOJA), Mustika Alam Lestari (MAL), dan Terminal 3 tidak mengalami gangguan atau permasalahan serupa.

Untuk menurunkan kepadatan di NPCT1, Pelindo bersama otoritas terkait melakukan pemindahan sandaran kapal yang akan melakukan kegiatan bongkar muat ke terminal lain. Langkah ini bertujuan agar tingkat kepadatan lapangan peti kemas dapat segera berkurang. Selain itu, pengawasan terhadap proses keluar masuk barang juga ditingkatkan guna menjaga kestabilan situasi di lapangan.

Kemacetan yang terjadi di sekitar pelabuhan secara bertahap mulai teratasi pada malam tanggal 18 April, dan kondisi dinyatakan telah kembali normal sepenuhnya pada Sabtu dini hari, 19 April 2025.

Dia menambahkan bahwa karena penyebab permasalahan sudah diketahui secara rinci, langkah penanganan dapat dilakukan dengan tepat. Salah satunya adalah dengan memindahkan sebagian kapal ke terminal lain pada saat kejadian. Untuk ke depannya, NPCT1 diminta mengurangi jumlah kapal yang bersandar secara bersamaan.

Selain itu, terdapat inisiatif pembatasan atau pengendalian truk peti kemas melalui penerapan sistem Truck Booking System (TBS), serta mendorong penggunaan sistem dual move operation di pelabuhan. Sistem ini memungkinkan truk membawa peti kemas saat datang maupun saat meninggalkan terminal, sehingga lebih efisien dan dapat mengurangi biaya operasional termasuk konsumsi bahan bakar.

Sebagai solusi jangka panjang, Pelindo juga telah menyiapkan rencana pembangunan akses jalan baru, yaitu New Priok Eastern Access (NPEA), yang akan menghubungkan langsung New Priok Terminal ke jalan tol pelabuhan. Jalan ini ditujukan untuk mendukung kelancaran distribusi barang dari dan menuju kawasan industri seperti Cikarang, Cibitung, dan sekitarnya menuju Pelabuhan Tanjung Priok.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper