Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Gas (Pertagas) berkolaborasi dengan Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) dalam upaya mendukung ketahanan energi nasional, salah satunya dengan meningkatkan optimalisasi produksi gas dari Lapangan BD milik HCML.
Direktur Utama Pertamina Gas Gamal Imam Santoso menyebut, kerja sama Pertagas dengan HCML bukan merupakan yang pertama kali dilakukan Subholding Gas PT Pertamina (Persero) tersebut.
Sebelumnya, Pertagas telah mendukung sejumlah kerja sama tie in atau penyambungan pipa baru dengan pipa yang sudah ada, antara lain HCML – 2M pada 2016 dan HCML – MAC pada 2023. Terbaru, HCML akan melaksanakan tie-in di fasilitas pipa Pertagas di Semare untuk mengalirkan gas para buyer atau shipper ke konsumen di Jawa Timur.
Dengan kerja sama tersebut, kata Gamal, menunjukkan konsistensi Pertagas dalam mendukung program pemerintah untuk monetisasi lapangan gas dan minyak bumi di Indonesia demi terciptanya swasembada energi sebagai salah satu program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
“Diharapkan dengan adanya dukungan dari Pertagas ini dapat meningkatkan optimalisasi produksi gas dan minyak bumi, sehingga dapat memenuhi kebutuhan gas di Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga ke Jawa Barat,” ujar Gamal, dikutip Rabu (23/4/2025).
Gamal menjelaskan bahwa pelaksanaan tie-in tersebut juga akan menambah volume transportasi gas di ruas Pipa Semare—Porong—Grati dan mendukung optimalisasi produksi gas Lapangan BD milik HCML. Rencananya, volume pengaliran gas sebesar 10 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd)—15 MMscfd untuk memenuhi kebutuhan pelanggan industri dan gas alam cair (LNG) di Jawa Timur.
Adapun, proses penandatanganan Tie-In Agreement antara Pertamina Gas dan Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) untuk fasilitas pipa transmisi East Java Gas Pipeline (EJGP) ruas Semare–Porong–Grati telah dilaksanakan di Surabaya, pada Selasa (15/4/2025).
Selain Dirut Pertagas, turut hadir dalam penandatanganan tersebut Direktur Komersial Kusdi Widodo. Sementara itu dari HCML, diwakili oleh VP Marketing, Legal & Business Support HCML Wahyudin Sunarya dan Manager Marketing HCML Aris Suryanto.
Sebagai gambaran, Pertagas hingga akhir 2024 tercatat telah membangun dan mengelola pipa transmisi gas sepanjang lebih dari 2.930 km, pipa minyak 605 km, dua LPG Plant dengan kapasitas 1.130 ton per hari, terminal regasifikasi dengan kapasitas 400 BBtud, dan LNG Hub dengan kapasitas 127.000 M3.
Pada 2025, prioritas utama Pertagas dalam pengembangan bisnis mencakup penguatan kinerja operasional dengan menjaga efisiensi dan keandalan infrastruktur. Selain itu, Pertagas juga terus melanjutkan pengembangan infrastruktur dengan memperluas jaringan pipanisasi energi, gasifikasi kelistrikan, dan infrastruktur pendukung lainnya.
Untuk mendukung swasembada energi sekaligus transisi dari energi fosil ke energi terbarukan, Pertamina Gas juga melakukan inisiatif energi terbarukan dengan mengembangkan proyek bioetanol dari limbah kelapa sawit dan hidrogen plant dengan menjalin kolaborasi dengan Grup Pertamina lainnya.
Dengan strategi tersebut, Pertagas berkomitmen untuk menjaga keandalan aset sekaligus mendukung transisi energi.
