Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap sejumlah komoditas unggulan Indonesia yang diekspor ke Amerika Serikat (AS) selama periode Januari-Maret 2025.
Dalam paparan yang disampaikan Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, empat komoditas terbesar yang di ekspor Indonesia ke Negeri Paman Sam itu yakni mesin dan perlengkapan elektrik (HS85) dengan kontribusi 16,71% dari total ekspor Indonesia ke AS.
Diikuti alas kaki (HS64) dengan kontribusi 9,01%, pakaian dan aksesorinya (rajutan) (HS61) dengan kontribusi 8,61%, serta pakaian dan aksesorinya (bukan rajutan) (HS62) dengan kontribusi 7,78%dari total ekspor Indonesia ke AS.
“Perlengkapan elektrik (HS85) nilai ekspornya US$1,22 miliar atau mencakup 16,71% dari total ekspor Indonesia ke AS,” kata Amalia dalam konferensi pers, Senin (21/4/2025).
Berdasarkan nilainya, BPS mencatat bahwa nilai ekspor perlengkapan elektrik (HS85) Indonesia ke AS mencapai US$1,22 miliar dan alas kaki (HS64) mencapai US$657,9 juta.
Kemudian, nilai ekspor pakaian dan aksesorisnya (rajutan) (HS 61) ke AS mencapai US$629,25 juta serta pakaian dan aksesori bukan rajutan (HS62) mencapai US$568 juta.
Baca Juga
Sepanjang Januari-Maret 2025, Amalia mengungkap bahwa nilai ekspor keempat komoditas ini mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu.
Amalia mencontohkan, komoditas mesin dan perlengkapan elektrik (HS85) mencapai US$1,22 miliar atau naik 17,65% dari periode yang sama tahun lalu senilai US$1,03 miliar.
Selain HS85, Amalia juga mengungkap bahwa komoditas ekspor alas kaki tumbuh 16,62% dibanding Januari-Maret 2024 yang tercatat sebesar US$564 juta.
“Pakaian dan aksesori rajutan naik 20,46% dan pakaian serta aksesori bukan rajutan naik 1,47%,” ungkapnya.
Berikut daftar 10 komoditas yang di Ekspor RI ke AS sepanjang Januari-Maret 2025:
1. Mesin dan perlengkapan elektrik (HS85)
2. Alas kaki (HS64)
3. Pakaian dan aksesori rajutan (HS61)
4. Pakaian dan aksesori bukan rajutan (HS62)
5. Lemak dan minyak hewan/nabati (HS15)
6. Perabotan dan alat penerangan (HS94)
7. Karet dan barang dari karet (HS40)
8. Ikan dan udang (HS03)
9. Mesin dan peralatan mekanis (HS84)
10. Kakao dan olahannya (HS18)
Untuk diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menerapkan kebijakan tarif timbal balik atau tarif resiprokal kepada seluruh negara mitra dagang AS, termasuk Indonesia.
Adapun, besaran tarif yang dikenakan kepada negara mitra dagang bervariasi. Indonesia sendiri ditetapkan kena tarif sebesar 32%.
Namun, pada perkembangan terakhir, Trump mengumumkan penundaan sementara selama 90 hari atas kebijakan tarif impor "balasan" terhadap puluhan negara mitra dagang.
Melansir Bloomberg, (9/4/2025) Trump dalam pernyataan resminya, menyebut penundaan ini sebagai strategi untuk memberikan ruang negosiasi bagi negara-negara yang terkena dampak.
Dari total 75 negara mitra dagang AS yang disebutnya mengajukan permintaan pembicaraan ulang, sebanyak 56 negara secara spesifik tercantum dalam daftar Gedung Putih sebagai pihak yang dikenai tarif balasan atau tarif resiprokal dengan besaran bervariasi.