Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya masih menyiagakan personel di Pelabuhan Tanjung Priok pada Minggu (20/4/2025) akibat macet yang terjadi sejak Rabu (16/4/2025) malam.
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan personel dari Ditlantas Polda Metro Jaya masih disiagakan di Pos 9 Kolinlamil, Tanjung Priok. Tim dari Polda turut berkoordinasi dengan Polres Pelabuhan guna mengantisipasi kembali terjadinya kemacetan panjang, khususnya di terminal petikemas NPCT1.
Argo menuturkan kepolisian bakal menerapkan sistem gate secara manual apabila terjadi kemacetan panjang lagi.
"Secara aktif berkoordinasi dengan pihak Polres Pelabuhan agar dapat melakukan intervensi kepada pengelola terminal untuk memberlakukan sistem Gate Manual apabila terjadi kemacetan yang sangat panjang kembali imbas over kapasitas terminal khususnya di NPCT," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (20/4/2025).
Selain itu, tidak hanya di Pos 9, Dirlantas Polda Metro Jaya turut menambah personel untuk bersiaga di akses menuju Pelabuhan Tanjung Priok.
Beberapa upaya yang disiapkan kepolisian guna mengurai kemacetan di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu adalah rekayasa lalu lintas secara situasional, membagikan makanan dan minuman kepada pengemudi truk trailer, serta publikasi di media online dan sosial agar masyarakat menghindari area Priok.
Baca Juga
Di sisi lain, Argo mengungkap pihak PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo selaku operator kawasan pelabuhan Tanjung Priok memprediksi kemacetan yang terjadi beberapa hari belakangan selesai pada esok hari, Senin (21/4/2025).
"Infonya diprediksi macet sampai dengan besok tanggal 21 sesuai dari Pelindo," katanya.
Argo lalu memerinci pihak pengelola pelabuhan pada sekitar 19 April hingga 21 April 2025 tengah mendorong proses stacking atau proses penyusunan dan penumpukan kontainer di area penyimpanan (container yard) yang dibongkar muat dari 13 kapal.
Sebelumnya, Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Adi Sugiri menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat maupun pihak yang terimbas akibat kemacetan yang terjadi.
Menurutnya, padatnya aktivitas bongkar muat ini dikarenakan ritme proses receiving delivery di terminal yang dilakukan secara bersamaan pasca-pembatasan serta mengejar sebelum libur bersama yang jatuh pada Jumat (18/4) hingga Minggu (20/4).
Alhasil, Pelindo berupaya menjaga kelancaran operasional dan memastikan layanan kepada pelanggan tetap berjalan secara optimal, meskipun terjadi peningkatan volume logistik.
"Kami tidak berhenti untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk membantu kelancaran pada titik-titik kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok," katanya dalam keterangan, Kamis (17/4/2025).
Dia mengatakan kemacetan panjang yang terjadi akibat meningkatnya aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok. Menurutnya, tidak terdapat hambatan yang terjadi akibat dari error sistem baik di Gate Pelabuhan maupun di Terminal Petikemas Pelabuhan Priok.
Salah satu titik kemacetan yaitu pada Terminal NPCT 1 dikarenakan peningkatan volume kendaraan yang melakukan kegiatan receiving delivery peti kemas.
Data menunjukan peningkatan hampir 100% jumlah truk yang masuk kedalam terminal, secara rata–rata jumlah yang masuk kurang dari 2.500 truk namun hari ini mencapai di atas 4.000 truk yang menuju NPCT 1. Sistem operasi yang ada di terminal dan di Common Area pintu masuk menuju NPCT 1 dipastikan normal tanpa kendala.