Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) meminta pemrakarsa Jalan Tol Semarang Harbour untuk segera memulai proses pembangunan proyek tersebut. Pasalnya, hingga saat ini, konstruksi tol tersebut belum kunjung dimulai.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU Rachman Arief Dienaputra menjelaskan bahwa pihaknya tengah menunggu hasil kajian terintegrasi kepada badan pemrakarsa yakni PT Sumber Mitra Jaya.
“Semarang Harbour kan lagi kita minta kajian terintegrasinya seperti apa detailnya,” jelasnya saat ditemui di Kantor Kementerian PU, Jumat (11/3/2025).
Rachman Arief menjelaskan, kajian detail itu menyangkut kajian integrasi antara tol, tanggul laut dan proses reklamasi lahan. Sebelum pembangunan dimulai, maka kajian tersebut perlu untuk disetujui terlebih dahulu,
“Iya [pembangunan semoga] secepatnya kita minta ke investornya. Kan sudah ada investornya, kita minta kajian detail terkait dengan kajian terintegrasi antara tol, tanggul laut, dan reklamasi lahan,” tegasnya.
Sementara itu, berdasarkan catatan Bisnis nilai investasi Semarang Harbour Toll Road itu mengalami pembengkakan menjadi Rp13,3 triliun. Sementara pada 2021, nilai investasi proyek tersebut dilaporkan hanya sebesar Rp12,5 triliun.
Baca Juga
Sebelumnya, Direktur Jalan Bebas Hambatan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Wilan Oktavian menjelaskan bahwa saat ini proyek tersebut masih dalam tahap pembaruan kriteria kesiapan atau readiness criteria (RC).
“Itu [Tol Harbour Road Semarang] kalau berdasarkan data kami panjangnya kurang lebih 20,16 km. Perkiraan nilai investasinya Rp13,3 triliun,” kata Wilan, Rabu (12/3/2025).
Adapun, saat ini, Tol Harbour Road Semarang hanya diprakarsai oleh PT Sumber Mitra Jaya. Sebelumnya, proyek Harbour Road diprakarsai oleh dua entitas yakni PT Sumber Mitra Jaya dan PT Waskita Toll Road.