Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Makin Sepi, Pedagang Ayam Menjerit Penjualan Turun dari 100 jadi 60 Ekor

Pedagang ayam mengeluhkan sepinya pasar pada lebaran tahun ini dibandingkan lebaran tahun lalu. Penjualan ayam turun dari yang biasanya 100 ekor menjadi 60 ekor
Peternak memberi pakan pada ayam ras petelur di Serpong, Tangerang Selatan. Bisnis/Himawan L Nugraha
Peternak memberi pakan pada ayam ras petelur di Serpong, Tangerang Selatan. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Pedagang ayam di Pasar Nalo, Jakarta mengeluhkan sepinya pembeli meski perayaan Hari Raya Idulfitri 1446 H atau Lebaran 2025 makin dekat. 

Pedagang daging ayam potong, Heri (50) mengaku penjualan daging ayam pada tahun ini tak semeriah Ramadan dan menjelang Lebaran tahun lalu.

“Sekarang cenderung sepi, beda sama tahun lalu,” kata Heri saat ditemui Bisnis, Jumat (28/3/2025).

Padahal, Heri mengatakan harga daging ayam yang dijual relatif sama dengan tahun lalu, berkisar Rp38.000–Rp58.000 per ekor, tergantung bobot ayam. 

“Harganya masih stabil, harganya sama kayak dulu, cuma penjualan [yang lesu]. Biasanya 100 ekor [daging ayam] habis, sekarang cuma 60 ekor. Dulu puasa ramai,” ungkapnya.

Kelapa Bulat

Hal yang sama juga dirasakan penjual kelapa bulat, Dedi (55). Dia mengaku pembeli semakin sepi di tahun ini, lantaran harganya yang juga melambung tajam.

“Lebih sepi dari tahun kemarin. Soalnya dari harga yang lebih melonjak,” terangnya.

Pasalnya, Dedi menyebut harga kelapa bulat yang dipatok distributor telah mencapai Rp13.000 per butir. Alhasil, dia harus menjual di harga Rp15.000–Rp20.000 per butir.

“Tergantung harga dari sana [distributor]. Kalau tahun kemarin [harga kelapa bulat] murah. Dulu masih Rp6.000 [per butir], bisa dijual Rp15.000 [per butir],” ujarnya.

Sementara itu, pedagang daun ketupat Piter (60) juga harus mengerek harga jual daun ketupat di Lebaran tahun ini seharga Rp8.000–Rp10.000 per ikat atau 10 kulit ketupat.

“Harga sekarang Rp8.000–Rp10.000 [per ikat], tahun lalu dijual Rp6.000. Tapi pembeli nggak menawar, karena memang mahal,” bebernya.

Sebelumnya, Ketua Jaringan Pemotong dan Pengusaha Daging Indonesia (JAPPDI) Asnawi mengungkap daya beli masyarakat untuk membeli daging sapi turun hingga 35% menjelang Lebaran 2025. Penurunan yang signifikan ini imbas gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di tahun ini.

Sejalan dengan daya beli yang melemah, Asnawi menyebut bahwa saat ini masyarakat ikut memangkas pembelian daging sapi lantaran harus mengalokasikan anggaran ke pos lain.

“Kalau saya melihat daya beli masyarakat itu animonya tinggi [membeli daging sapi]. Cuma volumenya yang tadinya dia beli 2–3 kilogram [daging sapi], [sekarang] beli 1 kilogram atau 2 kilogram, jadi menurun,” ungkap Asnawi saat dihubungi Bisnis, Kamis (27/3/2025).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper