Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mengawasi jalur pendistribusian minyak goreng sederhana Minyakita agar harganya tidak melambung tinggi dan tetap stabil.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebut pada umumnya harga minyak goreng melonjak menjelang momentum Hari Raya Idulfitri atau Lebaran. Untuk itu, dia menekankan pendistribusian Minyakita harus dilakukan pengawasan yang ketat.
“Minyakita pasokan juga cukup, tinggal bagaimana kita mengawasi distribusinya. Karena biasanya kan kalau lebaran ini suka naikin harga. Itu yang harus kita jaga. Jadi, stok [Minyakita] aman,” kata Budi saat ditemui di Tip Top Rawamangun, Jakarta, Jumat (7/3/2025).
Di sisi lain, Budi memastikan harga eceran tertinggi (HET) Minyakita tidak akan mengalami kenaikan. Sebab, kata dia, harga minyak goreng sederhana ini sudah terkerek di tahun sebelumnya.
“Enggak-enggak [HET Minyakita tidak naik]. Itu kan sudah naik dari sebelumnya, sudah ada hitung-hitungannya,” ujarnya.
Budi menjelaskan, HET Minyakita sudah disesuaikan dari segala hal, termasuk biaya produksi, sehingga masyarakat mendapatkan harga yang terjangkau, yakni senilai Rp15.700 per liter.
Kendati demikian, dia juga tak menyangkal harga rata-rata Minyakita secara nasional masih di atas HET. Namun, menurutnya, kondisi ini tidak harus mengubah atau menaikkan HET Minyakita ke masyarakat.
“Itu berarti kan tidak harus HET yang diubah, tapi bagaimana menurunkan harga itu sesuai HET, yang sekarang kan masih Rp17.200 [per liter], bagaimana harganya menjadi Rp15.700 [per liter]. Itu PR kita,” jelasnya.
Terlebih, Budi menekankan ketersediaan Minyakita juga cukup memenuhi kebutuhan masyarakat. Bahkan, Budi mengeklaim Kemendag telah berkomunikasi dengan para produsen minyak goreng agar memasok Minyakita dua kali lipat.
“Saya sampaikan pasokan cukup. Kemarin kami telepon-teleponan dengan produsen juga tetap akan masuk dua kali lipat, sehingga nanti harapan kita harganya turun sesuai HET,” ungkapnya.
Menyitir Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sabtu (8/3/2025) pukul 11.37 WIB, harga rata-rata Minyakita secara nasional dibanderol Rp17.641 per liter di tingkat konsumen. Tercatat, terdapat disparitas sebesar 12,36% terhadap HET Rp15.700 per liter.
Harga Minyakita paling mahal tembus Rp20.000 per liter di Papua Tengah. Di sana, disparitas harga Minyakita mencapai 27,39%. Sementara itu, harga Minyakita termurah dibanderol Rp16.935 per liter di Kepulauan Riau, meski harganya masih melampaui HET yang telah ditetapkan pemerintah.