Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso membantah Minyakita mulai hilang dari peredaran alias langka di pasar pada momentum Ramadan tahun ini.
Mendag Budi menjelaskan, jika Minyakita langka, maka harga minyak goreng subsidi ini juga akan melonjak.
Dia juga mengeklaim harga Minyakita tidak mengalami perubahan atau tetap dibanderol Rp17.200 per liter. Namun, harga Minyakita tetap berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp15.700 per liter.
“Enggak [langka], kan tadi pagi ya sebelum Jumatan sudah saya cek harganya [Minyakita] sih masih Rp17.200 [per liter], maksud saya enggak naik ya, enggak naik dari kemarin. Kalau langka, pasti naik [harga Minyakita],” kata Budi saat ditemui di Kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (7/3/2025).
Terlebih, Budi mengaku produsen minyak goreng sudah berkomitmen untuk memasok dua kali lipat minyak goreng.
“Jadi enggak ada tuh kelangkaan [Minyakita],” ujarnya.
Baca Juga
Sebelumnya, berdasarkan penelusuran Bisnis, Jumat (7/3/2025), salah satu pedagang Sri (47) mengaku sudah tidak menjual Minyakita sejak isu kualitas BBM Pertamax mencuat di publik.
Dia mengaku Minyakita mulai menghilang sejak isu itu bergulir. Dia hanya menjual minyak goreng merek Rizki dengan ukuran 850 mililiter (ml) seharga Rp17.000.
“[Minyakita] nggak ada barangnya, kosong. Semenjak masalah Pertamax, dia [Minyakita] langsung menghilang,” katanya saat ditemui Bisnis.
Dalam catatan Bisnis, Holding BUMN Pangan ID Food mengaku beberapa produsen menunjuk perusahaan sebagai distributor utama atau D1 dalam mendistribusikan Minyakita langsung ke pasar.
Langkah ini dilakukan untuk mempercepat distribusi Minyakita ke tangan konsumen, sehingga harga minyak goreng rakyat ini dapat terkendali sesuai HET Rp15.700 per liter.
Direktur Utama ID Food Sis Apik Wijayanto mengatakan perusahaan memiliki alokasi stok Minyakita untuk ke berbagai daerah. Adapun, ID Food mendapatkan penugasan pengadaan Minyakita sebanyak 50.000 kilo liter.
“Sekarang ini beberapa produsen sudah menunjuk kita sebagai D1 [Minyakita], kita menunggu produsen yang lain, sehingga semakin banyak D1, kita punya alokasi stok yang banyak untuk ke daerah-daerah sebagai D2 bagaimana kita melakukan distirbusi D3 ke masyarakat,” kata Sis saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (27/2/2025).
Sis menuturkan ID Food bersama dengan PT Pos, Bulog, dan PTPN bersinergi dalam mendistribusikan Minyakita melalui operasi pasar dengan harga di bawah HET.
“Kan ada kontradiksi harga di pasar itu masih Rp17.000 per liter, kemarin rapat dengan Menko Pangan, Menteri Perdagangan, kami juga diminta untuk masuk ke pasar-pasar,” ujarnya.
Alhasil, ID Food juga akan menjadi distributor lini kedua (D2) untuk mendistribusikan Minyakita di pasar tradisional.