Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Es Krim Mixue Tuntaskan IPO, Harta Crazy Rich Zhang Hongchao Naik jadi Rp133,58 Triliun

Pendiri Mixue Zhang Hongchao dan adiknya Zhang Hongfu mencatatkan kenaikan harta US$8,1 miliar menurut Bloomberg Billionaires Index setelah IPO.
Mixue/unair
Mixue/unair

Bisnis.com, JAKARTA — Saham Mixue Group, jaringan toko es krim dan teh terbesar di China, melonjak 29% pada debut perdagangannya di Bursa Hong Kong, Senin (10/3/2025) pagi ini.

Saham Mixue dibuka pada harga HK$262, lebih tinggi dari harga penawaran umum perdana (IPO) sebesar HK$202,50 per saham. IPO Mixue berhasil mengumpulkan dana sebesar HK$3,45 miliar atau sekitar US$444 juta.

Lonjakan harga saham Mixue mencerminkan tingginya minat investor perorangan, yang berbondong-bondong membeli saham perusahaan tersebut. Permintaan yang sangat besar membuat investor perorangan menawar ribuan kali lipat dari saham yang tersedia.

Popularitas saham Mixue juga memicu optimisme terhadap kebangkitan pasar IPO Hong Kong, yang diproyeksikan akan berlipat ganda tahun ini dengan nilai mencapai lebih dari US$22 miliar pada 2025, menurut Bloomberg Intelligence.

Harta Kekayaan Pendiri Mixue Melonjak

Bagi sang pendiri Mixue Zhang Hongchao dan adiknya Zhang Hongfu, penjualan saham tersebut meningkatkan kekayaan gabungan mereka menjadi US$8,1 miliar menurut Bloomberg Billionaires Index. Jika menggunakan kurs Bloomberg pagi ini di level Rp16.492 per dolar, jumlah tersebut setara Rp133,58 Triliun atau lebih besar dari kekayaan Howard D. Schultz, mantan CEO Starbucks Corp.

Didirikan pada tahun 1997 di provinsi Henan, Tiongkok tengah, Mixue telah berkembang menjadi raksasa makanan dan minuman dengan lebih dari 45.300 toko — melebihi jumlah gerai Starbucks dan McDonald's di China. Mengandalkan model waralaba, Mixue berhasil memperluas jaringannya hingga ke kota-kota kecil dengan menawarkan teh bubble, kopi, dan es krim seharga US$1.

Meski demikian, persaingan ketat mendorong Mixue untuk mengumpulkan modal segar guna mendanai ekspansi. Pesaing seperti Guming Holdings Ltd. dan Sichuan Baicha Baidao Industrial Co. juga telah melantai di bursa saham Hong Kong tahun lalu.

Guming, yang menjual tehnya dengan merek "Good me", mencatat kenaikan saham sebesar 16% sejak IPO pada pertengahan Februari. Sebaliknya, Sichuan Baicha Baidao dan Nayuki Holdings Ltd. harus menghadapi tekanan dengan harga saham yang kini berada di bawah harga IPO.

Ben Harburg, pendiri CoreValues Alpha, menyebut bahwa merek konsumen domestik Tiongkok masih memiliki daya tarik kuat. "Siapa pun yang memenangkan pasar massal akan memenangkan dunia," ujarnya. Popularitas teh bubble yang diperkirakan mencapai nilai pasar US$71 miliar dalam tiga tahun mendatang menjadi salah satu pendorong optimisme investor.

Permintaan tinggi terhadap saham Mixue bahkan membuat investor individu di Hong Kong mengajukan pinjaman lebih dari HK$1,8 triliun untuk berpartisipasi dalam IPO. Banjir aplikasi ini memaksa penjamin emisi menghentikan penerimaan pesanan sehari lebih awal dari jadwal.

IPO Mixue sejauh ini menjadi yang terbesar di Hong Kong pada 2025 dan diproyeksikan menjadi pembuka jalan bagi sejumlah transaksi besar lainnya, termasuk IPO CATL yang diperkirakan bisa meraup lebih dari US$5 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper