Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan milik investor kawakan Warren Buffet, Berkshire Hathaway Inc., menegaskan komitmen jangka panjang terhadap investasinya di Jepang.
Perusahaan disebut telah mencapai kesepakatan dengan lima perusahaan dagang di negara tersebut untuk memiliki kepemilikan melebihi batas awal 10%.
“Sejak awal, kami juga sepakat untuk menjaga kepemilikan Berkshire di bawah 10% saham masing-masing perusahaan. Namun, ketika kita mendekati batas ini, kelima perusahaan sepakat untuk melonggarkan batas tersebut secara moderat,” kata Buffett dalam surat tahunannya kepada para pemegang saham dikutip dari CNBC International, Senin (24/2/2025).
Buffett mengatakan kepemilikan Berkshire atas kelima perusahaan akan meningkat seiring berjalannya waktu.
Adapun perusahaan Jepang dalam portofolio Berkshire antara lain Itochu, Marubeni, Mitsubishi, Mitsui dan Sumitomo. Kelimanya merupakan “sogo shosha” atau rumah dagang terbesar di Jepang yang berinvestasi di berbagai sektor di dalam dan luar negeri.
Buffett menyebut, cara investasi kelima rumah dagang itu mirip dengan langkah-langkah yang dilakukan Berkshire sendiri. Adapun, Berkshire pertama kali mengakuisisi perusahaan tersebut pada Juli 2019.
Baca Juga
Pada akhir 2024, nilai pasar kepemilikan Berkshire di Jepang mencapai US$23,5 miliar, dengan biaya agregat sebesar US$13,8 miliar. Investor menyoroti manajemen perusahaan, hubungan dengan investornya, serta strategi penempatan modalnya.
Buffett telah menjual surat utang Jepang untuk mendanai saham Berkshire di perusahaan-perusahaan Jepang. Menerbitkan obligasi dalam mata uang yen juga memungkinkan Buffett mengurangi risiko terkait nilai tukar mata uang asing.
Berkshire melaporkan keuntungan setelah pajak sebesar US$2,3 miliar pada obligasi Jepangnya, di mana US$850 juta di antaranya berasal dari tahun 2024 saja karena penguatan dolar AS, yang terapresiasi sekitar 11% terhadap yen pada tahun 2024.
“Kami menyukai perhitungan strategi keseimbangan yen kami saat ini, dan saya tidak memiliki pandangan tentang nilai tukar mata uang asing di masa depan dan oleh karena itu mencari posisi yang mendekati netralitas mata uang,” kata Buffett.
Investor yang dijuluki Oracle of Omaha itu memperkirakan pendapatan dividen tahunan dari kepemilikannya di lima perusahaan dagang Jepang akan mencapai sekitar US$812 juta.
Adapun, lima rumah dagang Jepang telah mengalami kesulitan dalam setahun terakhir. Itochu dan Marubeni masing-masing turun lebih dari 8% pada saat itu, sementara Mitsubishi turun 26%. Mitsui dan Sumitomo masing-masing kehilangan 16% dan 10% selama periode tersebut.