Bisnis.com, JAKARTA — Produsen peralatan listrik PT Sanken Indonesia dikabarkan segera menutup lini produksinya di Indonesia pada Juni 2025. Hal ini dikarenakan rencana peralihan bisnis yang dilakukan perusahaan pusatnya di Jepang.
Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Ronggolawe Sahuri mengatakan, pabrik Sanken Indonesia di Cikarang yang tutup merupakan industri peralatan listrik, bukan perusahaan elektronik dan peralatan rumah tangga.
“Produknya adalah SMPS [switch mode power supply], transformer. Produk yang dihasilkan diekspor sebesar 40%, sisanya dijual di dalam negeri,” ujar Ronggo kepada wartawan, dikutip Kamis (20/2/2025).
Dia menegaskan bahwa pabrikan yang berlokasi di kawasan industri MM2100, Cikarang itu berbeda dengan PT Sanken Argadwija yang basis produksinya berada di Tangerang. Sanken Argadwija yang memproduksi peralatan rumah tangga masih beroperasi.
Hal ini pun dibenarkan oleh Sekjen Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) Daniel Suhardiman bahwasanya pabrikan yang tutup bukan produsen elektronik.
“Saya lagi cek karena asosiasi sampai hari ini belum dapat kabar. Tapi setahu saya, Sanken yang tutup ini pabrik komponen, bukan anggota kami. Kebetulan namanya juga Sanken,” ujar Daniel kepada Bisnis, Kamis (20/2/2025).
Baca Juga
Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kemenperin Setia Diarta membenarkan bahwa pabrik Sanken di kawasan industri MM2100, Cikarang, akan menghentikan produksinya pada Juni 2025.
Berdasarkan informasi yang disampaikan perusahaan dalam Online Single Submission (OSS), perusahaan tersebut berencana menutup basis produksinya pada pertengahan tahun.
"Di OSS itu Juni 2025," kata Setia, dikutip dari Antara, Rabu (19/2/2025).
Dia mengatakan, fasilitas yang hendak tutup tersebut merupakan pabrik yang 100% berasal dari hasil penanaman modal asing (PMA).
Menurutnya, pabrik tersebut memang secara bertahap turun tingkat produksinya. Hingga 2024, utilitas dari fasilitas itu hanya 14%.
Pria yang akrab disapa Tata itu menerangkan, penutupan Sanken di MM2100 Cikarang merupakan permintaan langsung dari induk perusahaan di Jepang lantaran perusahaan akan mengubah basis produksi menjadi semikonduktor.