Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Upaya Jepang Berkelit dari Pungutan Impor Hingga Tarif Timbal Balik Presiden AS Donald Trump

Pemerintah Jepang meminta pengecualian dari pengenaan tarif impor baja dan alumunium serta tarif timbal balik yang direncanakan Presiden AS Donald Trump.
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba./Bloomberg-Kim Kyung-Hoon
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba./Bloomberg-Kim Kyung-Hoon

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Jepang resmi meminta pengecualian dari pengenaan tarif impor baja dan alumunium sebesar 25% serta tarif timbal balik yang direncanakan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Melansir Kantor Berita Kyodo News pada Senin, (17/2/2025), Menteri Luar Negeri Jepang Takeshi Iwaya mengatakan dia telah mengajukan Permintaan tersebut kepada Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio.

Dalam percakapan singkat di sela-sela Konferensi Keamanan Munich di Jerman, Iwaya juga menyatakan keinginannya untuk mengadakan pembicaraan keamanan yang melibatkan menteri luar negeri dan pertahanan kedua negara secepatnya.

Langkah tersebut diadakan untuk menindaklanjuti pertemuan antara Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba dan Trump di Gedung Putih pada 7 Februari lalu. Dalam pertemuan tersebut keduanya sepakat untuk mengejar zaman keemasan baru dalam hubungan bilateral dan menjanjikan kerja sama di bidang pertahanan, ekonomi, teknologi dan bidang lainnya.

Kementerian mengatakan dalam siaran persnya bahwa Iwaya dan Rubio "mengkonfirmasi bahwa mereka akan berkomunikasi secara erat untuk lebih memperkuat hubungan ekonomi Jepang-AS."

Dalam konteks ini, Iwaya mengajukan klaim mengenai tindakan tarif yang dilakukan pemerintah AS, kata siaran pers tersebut.

Mengenai tarif otomotif, yang menurut Trump akan diberlakukan pemerintah pada tanggal 2 April, Iwaya mengatakan dia telah mengajukan pertanyaan kepada Rubio mengenai kebijakan tersebut.

Seperti diketahui, Trump yang mulai menjabat menjadi Presiden Amerika Serika pada 20 Januari, telah mengumumkan serangkaian kebijakan tarif sebagai bagian dari agenda 'America First', berdasarkan keyakinannya bahwa kebijakan tersebut akan menyelamatkan banyak industri AS dan membantu negara tersebut mengurangi defisit perdagangannya.

Pada Senin pekan lalu, Trump menandatangani pernyataan untuk mengenakan tarif sebesar 25% pada impor baja dan aluminium, yang akan mulai berlaku pada 12 Maret.

Dia juga menandatangani dokumen pada Kamis untuk memperkenalkan tarif timbal balik, yang akan menaikkan pajak impor yang dibebankan Amerika Serikat pada produk-produk tertentu agar sesuai dengan pajak yang dikenakan negara-negara lain terhadap barang-barang AS yang melintasi perbatasan mereka. Keesokan harinya, dia menyatakan akan memberlakukan tarif pada mobil impor.

Amerika Serikat merupakan mitra dagang utama Jepang yang mengekspor berbagai produk seperti mobil dan elektronik. Jepang melaporkan surplus perdagangan sebesar 8,64 triliun yen atau US$57 miliar dengan Amerika Serikat pada tahun lalu, menurut data pemerintah Jepang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper