Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS Wanti-Wanti Inflasi Sektor Transprortasi saat Ramadan & Lebaran

BPS menyampaikan bahwa tekanan inflasi kelompok transportasi umumnya meningkat saat memasuki bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri atau lebaran.
Pesawat garuda Indonesia mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (11/6/2024). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pesawat garuda Indonesia mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (11/6/2024). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan bahwa tekanan inflasi kelompok transportasi umumnya meningkat saat memasuki bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri atau lebaran.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan bahwa puncak Inflasi kelompok transportasi inflasi terjadi pada momentum lebaran, yakni dimulainya dengan cuti bersama. Alhasil, kata dia, arus mudik menjadi pendorong terjadinya inflasi pada momen lebaran.

“Pada dua tahun terakhir, tekanan inflasi tertinggi untuk kelompok transportasi ini terjadi pada angkutan antarkota dan angkutan udara. Untuk angkutan antarkota mengalami puncaknya pada momen lebaran di tahun 2024, begitu juga untuk 2023,” kata Pudji dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 di YouTube Kemendagri, Jakarta, Senin (17/2/2025).

Lebih lanjut, Pudji juga menyampaikan bahwa fenomena yang sama terlihat pada perkembangan inflasi angkutan udara. Pada Desember 2024 dan Januari 2025, untuk angkutan udara mengalami deflasi.

Namun umumnya, Pudji menyebut bahwa pada hari besar keagamaan maupun kenegaraan, yakni Desember atau merupakan peak season selalu mengalami inflasi untuk angkutan udara.

“Tetapi karena adanya kebijakan untuk penyesuaian tarif angkutan udara, maka dalam bulan Desember 2024 dan Januari 2025 tercatat angkutan udara mengalami deflasi,” tuturnya.

Pudji menuturkan bahwa efek dari kebijakan penyesuaian tarif penerbangan domestik yang diberlakukan di akhir tahun 2024 dan juga awal tahun ini 2025, kaitannya dengan nataru.

Umumnya, BPS mencatat akhir tahun merupakan puncak terjadinya mobilitas penduduk sehingga inflasi untuk angkutan udara terjadi di momentum Ramadan, Hari Raya Idulfitri, Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Dia menjelaskan bahwa tarif angkutan udara menjadi komoditas yang berpotensi menyumbang inflasi pada momentum HKBN karena naiknya permintaan, baik pada hari besar keagamaan nasional (HKBN) IdulFitri maupun Nataru.

“Tetapi khusus Natal di tahun 2024 dan juga di Tahun Baru 2025, di mana telah diberlakukan penyesuaian tarif penerbangan domestik, sehingga ini mengakibatkan di dalam catatan inflasi kami, bahwa untuk tarif penerbangan domestik ini mengalami deflasi di Desember 2024 dan juga deflasi Januari 2025,” ujarnya.

BPS mencatat pada Desember 2024, komoditas tarif angkutan udara mengalami deflasi 1,59% dengan andil inflasi 0,01%. Sedangkan pada Januari 2005 terjadi deflasi sebesar 1,87% untuk penerbangan domestik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper