Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub Lakukan Perhitungan Diskon Tiket Pesawat Lebaran 2025

Kemenhub masih mengkaji mengenai diskon tiket pesawat saat momen Lebaran 2025. Sejumlah perhitungan dilakukan.
Penumpang tampak memadati Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pada Sabtu (6/4/2024) siang atau H-4 Lebaran. Angkasa Pura II menyebut akan ada 184.250 penumpang yang tiba dan berangkat di Bandara Soekarno-Hatta pada H-4 Lebaran./ JIBI - Bisnis - Surya Dua Artha Simanjuntak.
Penumpang tampak memadati Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pada Sabtu (6/4/2024) siang atau H-4 Lebaran. Angkasa Pura II menyebut akan ada 184.250 penumpang yang tiba dan berangkat di Bandara Soekarno-Hatta pada H-4 Lebaran./ JIBI - Bisnis - Surya Dua Artha Simanjuntak.

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan perhitungan kemungkinan besaran tiket pesawat saat momen Lebaran 2025. 

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan penghitungan diskon tiket pesawat dengan mempertimbangkan jumlah masyarakat yang akan mudik pada Lebaran mendatang. 

“Lagi di obrolin, ini kan lebih banyak, ngitungnya lebih banyak. Jumlah yang pulang lebih banyak, jadi ngitungnya harus lebih akurat. Pelan-pelan, nanti salah,” kata Dudy kepada wartawan di Gedung DPR, Kamis (13/2/2025). 

Meski demikian, Dudy belum merilis kemungkinan besaran diskon tiket pesawat. Pihaknya masih akan melakukan kajian dengan lebih akurat. 

Sebelumnya, Dudy Purwagandhi mengusulkan kembali diskon tiket pesawat saat momen Lebaran 2025 karena memberikan dampak positif terhadap industri penerbangan nasional.  

Dudy menjelaskan Kementerian Perhubungan telah dan akan terus berkoordinasi dengan stakeholder yang berkaitan dengan angkutan udara untuk membahas rencana penurunan harga tiket pesawat pada masa Lebaran 2025.  

“Pada prinsipnya, kami memiliki semangat yang sama untuk memberikan harga tiket pesawat yang terjangkau kepada masyarakat. Kita sama-sama berharap semoga kebijakan penurunan harga tiket pesawat dapat kembali diterapkan pada masa angkutan Lebaran tahun ini,” kata Menhub Dudy, Rabu (5/2/2025).  

Dudy mengklaim kebijakan diskon tiket pesawat memberikan dampak positif terhadap industri penerbangan nasional.  

Hal tersebut tercermin dari data Kemenhub yang memperlihatkan penerbangan domestik mengalami pertumbuhan sebesar kurang lebih 10,3% secara year on year (YoY) dengan rata-rata load factor 80%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode Nataru 2023/2024 yang berada di angka 5% (YoY).

Sebelumnya, Asosiasi Perusahaan Penerbangan Indonesia (INACA) berharap kebijakan diskon tiket pesawat 10% saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 tidak diberlakukan lagi.

Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja, menilai kebijakan ini tidak sejalan dengan meningkatnya biaya operasional maskapai.

Denon menjelaskan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah hingga Rp16.000 per dolar AS serta fluktuasi harga avtur semakin membebani industri penerbangan. Dia pun berharap pemerintah mempertimbangkan dampak jangka panjang kebijakan ini agar tidak terus membebani maskapai.

Baca Juga : BPS: Diskon Tiket Pesawat Dongkrak Jumlah Penumpang Desember 2024
“Jadi saya tidak berharap diskon ini terus dilanjutkan. Kebutuhan biaya operasional maskapai juga dari waktu ke waktu meningkat,” kata Denon di Jakarta, Rabu (22/1/2025).

Sementara itu, survei yang dilakukan INACA bersama Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (APJAPI) menunjukkan bahwa 69% penumpang menilai harga tiket tidak banyak berubah meski ada diskon. Selain itu, 66% penumpang tetap melakukan perjalanan udara tanpa terpengaruh kebijakan tersebut.

Terpisah, Head of Government Relations and Communications Indonesia AirAsia, Eddy Krismeidi Soemawilaga, menekankan bahwa kebijakan penurunan harga tiket pesawat perlu dibahas secara mendalam dengan seluruh pemangku kepentingan di industri penerbangan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper