Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Otorita Bidik Investasi IKN Tembus Rp60 Triliun Tahun Ini

Badan Otorita bakal mendorong masuknya investasi lewat skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) untuk mempercepat pembangunan IKN.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono di kawasan IKN Nusantara, Kalimantan Timur, Jumat (20/12/2024)/Bisnis-Anshary Madya Sukma
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono di kawasan IKN Nusantara, Kalimantan Timur, Jumat (20/12/2024)/Bisnis-Anshary Madya Sukma

Bisnis.com, JAKARTA – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkap target realisasi investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dibidik tembus Rp60,93 triliun. 

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Badan Otorita IKN, Agung Wicaksono menjelaskan bahwa investasi itu bakal masuk sepenuhnya lewat skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

“Tentu targetnya kita teruskan [seperti 2024]. Jadi 2025 ini tadi yang kunci [untuk direalisasikan] memang target KPBU tadi,” kata Agung Minggu (16/2/2025).

Agung merinci, gelombang investasi KPBU senilai Rp60,93 triliun itu bakal digunakan untuk mendukung pembangunan pada sektor hunian baik vertikal maupun rumah tapak.

Dia juga menyebut, pihaknya saat ini tengah mengusahakan investasi IKN untuk pembangunan Multi Utility Tunnel (MUT) dan jalan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) senilai Rp40 triliun. 

“Nah KPBU targetnya saat ini dari segi angka ada Rp60 triliun untuk perumahan dan sekitar Rp40 triliun itu untuk MUT dan jalan,” ujarnya.

Sementara itu, dalam waktu dekat OIKN mengungkapkan bakal ada 5 perusahaan yang akan berinvestasi di IKN pada groundbreaking tahap 9 di IKN.

Adapun, nilai investasi dari kelima perusahaan itu disebut akan mencapai Rp6,49 triliun. Perusahaan tersebut di antaranya bakal bergerak di sektor pendidikan, hotel, hunian, ritel dan perkantoran.

Namun demikian, Agung menyebut bahwa proses groundbreaking pada era Presiden Prabowo Subianto akan berbeda dengan groundbreaking di zaman Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

Dia menjelaskan, tak akan ada seremoni yang dilakukan selama masa groundbreaking. Nantinya, para calon investor hanya akan diminta tandatangan komitmen dan langsung dipersilakan melakukan peletakan batu pertama untuk segera memulai konstruksi.

“Skemanya nanti tidak groundbreaking lagi jadi langsung perjanjian kerjasama terus nanti langsung [pembangunan],” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper