Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) angkat bicara soal tindakan premanisme dari sejumlah organisasi masyarakat (ormas) yang menghambat masuknya Investasi.
Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Riyatno, mengatakan pihaknya akan berupaya mencari solusi guna memberantas tindakan premanisme tersebut.
Dia mengatakan, hal ini merupakan salah satu tugas BKPM untuk memfasilitasi permasalahan yang dihadapi oleh para investor. Riyatno menuturkan, Kementerian Investasi berkomitmen untuk mengawal proses investasi secara end to end atau dari awal hingga akhir.
Riyatno menuturkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian/lembaga, stakeholder terkait lainnya, hingga pemerintah daerah untuk mencari jalan keluar dari masalah tersebut.
"Jadi kalau ada permasalahan yang didatangi oleh investor, kami akan undang rapat dengan Kementerian/Lembaga terkait, Pemda, serta pihak lainnya," ujar Riyatno dalam acara World Bank New Insight On The Business Environment In Indonesia: Exploring The World Bank’s Business Ready Report di Jakarta pada Senin (10/2/2025).
Sebelumnya, Himpunan Kawasan Industri (HKI) mengeluhkan sikap 'premanisme' dari sejumlah ormas yang kian mengganggu keamanan dan menghalangi aktivitas produksi di kawasan industri. Bahkan, tak sedikit investor yang telah mengadukan kondisi tersebut ke Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga
Ketua Umum HKI Sanny Iskandar mengatakan beberapa kali ormas melakukan demo di dalam kawasan industri dan menghalangi operasional pabrik. Pihaknya telah meminta bantuan aparat keamanan setempat. Namun, belakangan hal tersebut tak lagi mempan.
"Surat-surat dari pengelola kawasan kayanya sudah kurang mempan, akhirnya beberapa investor akhirnya nulis surat langsung ke presiden, ketemu presiden, ini beberapa tenant kita dalam kawasan, kemarin juga ada yang langsung ke BKPM minta jaminan keamanan," kata Sanny di Jakarta.
Keamanan di kawasan industri maupun berbagai wilayah lain di mana industri berkembang kini banyak menjadi sasaran ormas, seperti di kawasan industri Bekasi, Karawang, Batam hingga wilayah Jawa Timur.