Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siapkan Euro Digital, Bank Sentral Eropa Tunggu Kebijakan Kripto Trump

Parlemen dan Dewan Uni Eropa diharapkan menyelesaikan undang-undang euro digital sebelum musim panas tahun ini.
Kantor pusat Bank Sentral Eropa (ECB), di Frankfurt, Jerman, pada hari Kamis, 12 September 2024./Bloomberg-Krisztian Bocsi
Kantor pusat Bank Sentral Eropa (ECB), di Frankfurt, Jerman, pada hari Kamis, 12 September 2024./Bloomberg-Krisztian Bocsi

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) berharap rencana Presiden AS Donald Trump untuk mendukung mata uang kripto yang dipatok ke dolar AS akan mempercepat dukungan legislatif untuk euro digital.

ECB telah menghadirkan mata uang digitalnya, yang pada dasarnya adalah dompet online yang dijamin oleh bank sentral. Mata uang digital itu nantinya dapat digunakan sebagai alat pembayaran elektronik yang tidak bergantung pada penyedia dominan AS seperti Visa dan PayPal.

Anggota dewan ECB, Piero Cipollone mengatakan dukungan Trump terhadap stablecoin yang tersedia secara global dan terkait dengan dolar akan membantu menciptakan satu lagi alat pembayaran buatan AS dan menambah urgensi pada proyek euro digital.

Komisi Eropa mengusulkan undang-undang euro digital pada Juni 2023, tetapi tidak banyak yang terjadi sejak itu di tengah skeptisisme dari beberapa anggota parlemen dan bankir.

“Dunia politik menjadi lebih waspada terhadap hal ini dan mungkin saja kita akan melihat percepatan dalam prosesnya," kata Cipollone dalam sebuah wawancara dikutip dari Reuters, Kamis (6/2/2025).

Cipollone berharap Parlemen dan Dewan Uni Eropa akan menyelesaikan undang-undang euro digital sebelum musim panas, sehingga membuka jalan bagi negosiasi dengan Komisi Eropa.

Hal ini akan memberikan ruang bagi peraturan baru untuk diselesaikan pada bulan November, ketika para pembuat kebijakan ECB akan melakukan pemungutan suara mengenai apakah akan meluncurkan mata uang digital atau tidak.

“Proses politik itu rumit dan ada banyak hal yang perlu dibahas,” kata Cipollone. “Jelas lebih cepat lebih baik, tapi kami sepenuhnya memahami kebutuhan mereka.”

Terkait jangka waktu peluncuran mata uang digital itu, anggota parlemen Uni Eropa Markus Ferber mengatakan Parlemen mungkin sudah menyiapkan laporannya pada musim panas.

Seperti dana pasar uang, stablecoin menawarkan eksposur terhadap suku bunga jangka pendek dalam mata uang resmi namun juga dapat digunakan untuk melakukan pembayaran.

Cipollone mengatakan penyebaran stablecoin AS sebagai alat pembayaran mengkhawatirkan karena mengancam akan mengalihkan simpanan dari bank-bank Eropa.

“Jika orang-orang di Eropa mulai menggunakan stablecoin untuk membayar, mengingat sebagian besar dari mereka adalah warga Amerika dan berbasis dolar, mereka akan mentransfer simpanan mereka dari Eropa ke Amerika Serikat,” katanya.

Para bankir khawatir euro digital akan mengosongkan pundi-pundi mereka karena nasabah mentransfer sebagian uang mereka ke dompet yang aman dan dijamin oleh ECB.

Untuk mengatasi kekhawatiran ini, ECB mengatakan kepemilikannya kemungkinan akan dibatasi hingga beberapa ribu euro dan tidak diberi imbalan.

Adapun, Nigeria, Jamaika, dan Bahama telah meluncurkan mata uang digital bank sentral (CBDC) dan 44 negara lainnya, termasuk Rusia, China, Australia, dan Brasil sedang menjalankan uji cobanya, menurut lembaga pemikir Atlantic Council.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper