Bisnis.com, JAKARTA – Belum genap satu hari sejak dilantik sebagai Presiden ke-47 Amerika Serika, Donald Trump sudah menggebrak dengan melancarkan serangkaian kebijakan kontroversial. Membawa AS keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merupakan salah satu contohnya.
Langkah ini ditempuh melalui penandatanganan perintah eksekutif, salah satu di antara puluhan perintah serupa, beberapa jam setelah pelantikannya. Alasannya, WHO dianggap gagal menangani pandemi Covid-19 dan tidak efektif dalam mengelola berbagai krisis kesehatan internasional lainnya.
Menurut Trump, WHO terlalu terpengaruh oleh kepentingan politik dari negara-negara anggota. Hal ini lantas membebani AS dengan kontribusi pembayaran yang tidak proporsional dibandingkan dengan negara-negara besar lain, seperti China.
"Organisasi Kesehatan Dunia menipu kita, seperti halnya banyak pihak lain yang selalu mengambil keuntungan dari Amerika Serikat. Ini tidak akan terjadi lagi," tegas Trump, seperti dikutip Reuters, Selasa (21/1/2025).
Dengan penandatanganan perintah eksekutif ini, AS akan memulai proses penarikan diri dari badan kesehatan PBB tersebut yang berlangsung selama 12 bulan.
Dampaknya, AS akan menghentikan seluruh kontribusi keuangan terhadap WHO. Padahal, AS adalah penyumbang terbesar WHO. Beradasarkan data WHO, proyeksi anggaran untuk periode 2024-2025 mencapai US$6,55 miliar dengan total pendanaan yang sudah disalurkan sebesar US$4,62 miliar.
Baca Juga
Adapun AS pada periode ini telah menyalurkan bantuan sekitar 14,53% atau US$678,4 juta, disusul Bill & Melinda Gates Foundation dengan kontribusi 13,67% dan GAVI Alliance sebesar 10,49%.
Dari total kontribusi AS yang telah disalurkan, 27,52% di antaranya untuk kantor pusat WHO. Sementara itu, 26,08% telah disalurkan untuk bantuan ke wilayah Mediterania timur, 24,63% ke Afrika, dan 11,9% ke Eropa.
Selain itu, sebanyak US$31 miliar kontribusi dari AS telah disalurkan WHO ke Asia Tenggara, setara 4,57% dari total yang telah diberikan AS pada periode ini.
Keputusan ini tidak mengejutkan mengingat Trump sebelumnya sudah mengambil langkah serupa pada 2020, selama periode pertamanya sebagai presiden. Saat itu, ia menuduh WHO mendukung upaya China untuk "menyesatkan dunia" terkait asal-usul Covid-19.
Sayangnya, langkah Trump terhenti setelah Joe Biden menjadi Presiden AS. Pada Januari 2021, sebelum masa proses penarikan diri selama 12 bulan berakhir, Biden mencabut penarikan diri tersebut.
Hal ini dimungkinkan karena saat menjadi anggota WHO pada 1948, AS memutuskan bahwa penarikan diri akan didahului dengan periode pemberitahuan satu tahun dan pembayaran penuh kewajiban keuangan.
Reaksi WHO
WHO pun menyesalkan keputusan Trump yang berencana menarik diri dari keanggotaan organisasi yang telah berdiri sejak 1948 tersebut.
Dalam pernyataan resminya di akun X yang terverifikasi, WHO menyampaikan bahwa pihaknya telah memainkan peran penting dalam melindungi kesehatan dan keamanan masyarakat dunia, termasuk warga Amerika, dengan mengatasi akar penyebab penyakit, membangun sistem kesehatan yang lebih kuat, dan mendeteksi, mencegah dan merespons keadaan darurat kesehatan, termasuk wabah penyakit, yang seringkali terjadi di tempat-tempat berbahaya yang tidak dapat dijangkau orang lain.
WHO juga menyebut jika Amerika Serikat merupakan anggota pendiri WHO pada tahun 1948 dan telah berpartisipasi dalam membentuk dan mengatur kerja WHO, bersama dengan 193 Negara Anggota lainnya, termasuk melalui partisipasi aktifnya dalam Majelis Kesehatan Dunia dan Dewan Eksekutif.
"Selama lebih dari tujuh dekade, WHO dan Amerika Serikat telah menyelamatkan banyak nyawa dan melindungi warga Amerika dan semua orang dari ancaman kesehatan. Bersama-sama, kita mengakhiri penyakit cacar, dan bersama-sama kita membawa polio ke ambang pemberantasan," cuit WHO dikutip Rabu (22/1/2025).
WHO juga menambahkan, Institusi-institusi Amerika telah berkontribusi dan memperoleh manfaat dari keanggotaannya di WHO. Dengan partisipasi Amerika Serikat dan Negara Anggota lainnya, WHO selama 7 tahun terakhir telah menerapkan rangkaian reformasi terbesar dalam sejarahnya, untuk mengubah akuntabilitas, efektivitas biaya, dan dampaknya di berbagai negara. Pekerjaan ini berlanjut.