Bisnis.com, KENDAL – Pengembang perumahan PT Asatu Realty Asri mengungkap pembangunan rumah subsidi berbasis hijau atau green housing membutuhkan biaya yang jauh lebih tinggi.
Direktur PT Asatu Realty Asri Yudi Irawan menjelaskan bahwa selisih biaya konstruksi untuk membangun rumah subsidi berbasis hijau besarannya mencapai 10% hingga 15% dibandingkan dengan pembangunan rumah subsidi normal.
“Ini yang jelas [karena green building] cost-nya lebih tinggi sekitar 10% - 15% cost pembangunannya lebih mahal,” jelasnya saat ditemui di perumahan Bumi Svarga Asri, Jumat (17/1/2025).
Untuk itu, dirinya berharap pemerintah dapat segera mengkaji usulan ketentuan rumah subsidi dalam waktu dekat. Dia memerinci selisih harga itu terjadi lantaran pembangunan rumah berbasis hijau memerlukan material yang dinilai lebih banyak.
Sebagai contoh, tambah Yudi, untuk mengurangi emisi karbon dari penggunaan alat elektronik seperti alat pendingin ruangan, developer perlu membangun ceilling lebih tinggi setidaknya menjadi 3,5 meter.
“Tetapi setiap tempat kan berbeda kita tidak bisa apple to apple karena biaya kerja, material itu beda. Cuma proyek kita kayak ini [yang green building] yang jelas ada perbedaan [harga],” pungkasnya.
Baca Juga
Sebelumnya, rencana pengembangan rumah subsidi memakai konsep green building sempat disampaikan oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait. Mewujudkan hal itu, dia menyebut pemerintah bakal menggodok pemberian insentif bagi developer yang patuh pada penerapan konsep tersebut.
“Jadi kita sebagai pemerintah harus mendorong, memfasilitasi bantuan, kebijakan-kebijakan, kasih insentif, supaya pada semangat membangun ini para developer ini, dan juga bisa rakyatnya juga senang,” katanya.
Pemerintah akan terus berupaya memberikan insentif berupa kebijakan-kebijakan yang mempermudah pengembang dan kontraktor dalam membangun hunian layak bagi rakyat.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuturkan, pembangunan rumah subsidi didorong mengacu pada prinsip green housing ke depannya. Hal ini agar masyarakat dapat memiliki rumah yang layak dan berkualitas.
“Konsep green housing ini juga menjadi keharusan dan masa depan kita semuanya karena dengan beberapa kriteria yang harus dipenuhi, parameter seperti harus dikelola dengan tetap mempersiapkan ruang-ruang terbuka,” ucapnya.