Bisnis.com, JAKARTA - Produsen pesawat asal AS Boeing diperkirakan hanya dapat memproduksi 340 pesawat sepanjang 2024 akibat sejumlah faktor salah satunya mogok kerja yang dilakukan karyawan selama 7 minggu.
Mengutip The Guardian, 2024 merupakan tahun menantang bagi Boeing. Masalah teknis seperti insiden terlepasnya panel pintu akibat kesalahan perbaikan dan kecelakaan tragis Boeing 737-800 di Korea juga memperburuk citra maskapai.
Pengiriman Boeing 2024 menjadi turun drastis dibandingkan dengan 2023 yang sebesar 528 pesawat. Angka ini bahkan jauh dari rekor tahunan 806 pesawat yang tercapai pada 2018, sebelum krisis 737 Max dan pandemi Covid-19.
Meski demikian, Boeing sendiri menargetkan produksi pesawat mencapai 38 unit per bulan pada Mei mendatang guna mengembalikan kepercayaan pasar.
Analis Bernsein, Harned mengatakan jika target tersebut kurang realistis. Boeing, kata dia, dapat mencapai target produksi 38 unit per pada Juli 2025.
“Boeing belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang signifikan. Tantangan rantai pasokan dan kurangnya manajer berpengalaman dalam peningkatan produksi menjadi penghambat utama," katanya dikutip Senin (13/1/2025).
Baca Juga
Meski begitu, Boeing tetap berkomitmen untuk meningkatkan kinerja dengan memastikan bahwa peningkatan produksi tidak akan mengorbankan aspek keselamatan.
Perusahaan ini juga berharap kepemimpinan Kelly Ortberg, CEO baru Boeing, dapat membawa strategi baru untuk mempercepat pemulihan dan meraih kembali kepercayaan industri penerbangan global.