Bisnis.com, JAKARTA - PT PepsiCo Indonesia Foods and Beverages atau PepsiCo Indonesia akan memulai produksi makanan ringan kemasan di pabrik perdana nya yang dibangun di Cikarang, Jawa Barat pada kuartal I/2025. Pabrik tersebut telah dibangun sejak Agustus 2023 dengan nilai investasi US$200 juta atau Rp3 triliun.
Director of Government Affairs and Corporate Communications PepsiCo Indonesia, Gabrielle Angriani Johny mengatakan total investasi tersebut merupakan investasi langsung yang akan digunakan untuk pengembangan pabrik dan bisnis secara keseluruhan selama 10 tahun ke depan.
"Kita hopefully akan segera operasi awal tahun depan untuk memproduksi Lays, Cheetos, dan Doritos," kata Gabby saat dalam agenda PepsiCo Year-End Media Gathering, Rabu (11/12/2024).
PepsiCo belum memberikan detail rinci terkait kapasitas produksi untuk operasional perdananya di pabrik seluas 6 hektare di Cikarang itu. Namun, Gabby menegaskan bahwa pihaknya akan fokus menyasar permintaan dalam negeri dan secara bertahap untuk ekspor ke negara-negara Asean.
Sebagaimana diketahui, produk cemilan Lays, Cheetos, dan Doritos telah berhenti beredar pada 2021 lalu ketika bisnis patungan antara PepsiCo dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) memutuskan untuk mengakhiri kemitraan setelah 30 tahun bersama.
Sejak berhenti beredar, ketiga produk tersebut masih beberapa kali ditemui di sejumlah ritel lantaran dibawa oleh importir secara paralel. Harga ketiga produk tersebut di pasaran pun sangat tinggi dika dibandingkan harga jual saat masih resmi diedarkan PepsiCo beberapa tahun lalu.
Baca Juga
"Sekarang produknya ada di pasaran tapi itu importir paralel, bukan oleh PepsiCo, jadi mungkin karena saking banyak yang suka jadi diimpor sama importir masing-masing yang bukan dari kita dan memang harganya lumayan mahal di pasaran itu sekitar Rp100.000-an per pack," jelasnya.
Untuk itu, kehadiran pabrik PepsiCo perdana di Indonesia ini diyakini dapat menekan harga jual ketiga produk camilan tersebut, sekaligus memenuhi minat dari pasar yang masih tinggi. Pasalnya, pihaknya telah merencanakan untuk mengembangkan bahan baku kentang dan jagung lokal.
Kendati demikian, rencana tersebut masih cukup panjang lantaran kentang dan jagung yang digunakan untuk produk camilan itu selama ini mengandalkan hasil panen dari Australia.
Pada produksi pertama nya ini, PepsiCo masih akan mengimpor bahan baku kentang dan jagung khusus untuk industri, sambil memberdayakan pertanian di kawasan Jawa Barat.
"Komitmen kita, kita mau mengembangkan pertanyaan jagung dan kentang di Indonesia, supaya bahan bakunya akhirnya bisa lokal," imbuhnya.
Lebih lanjut, realisasi investasi PepsiCo senilai Rp3 triliun tersebut juga akan digunakan untuk pemberdayaan talenta lokal, pemanfaatan bahan baku lokal hingga program tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Hadirnya PepsiCo di pasar Indonesia diharapkan dapat menjadi manifestasi dari upaya hilirisasi industri di sektor makanan-minuman untuk menciptakan multiplier effect bagi ekonomi negara.